Menu Close

Mixed-Methods (Qualitative+Quantitative Methods) vs. Mixed-Approaches (Inductive + Deductive Approaches)

MIXED-METHODS: QUALITATIVE + QUALITATIVE
Dalam postingannya saya sebelumnya (https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2020/08/18/onion-research-diagram-kuantitatif-kualitatif-atau-mixed-method-3pilihanmetodologi/) saya sudah menjelaskan apa itu “Mixed-Methods” yakni penggabungan antara satu/lebih Metode QUANTITATIVE dengan satu/lebih Metode QUALITATIVE untuk memperoleh data dan analisis data Angka dan Non-Angka yang saling melengkapi &/ memverifikasi untuk menangkap dan mengungkap fenomena Kenyataan/Kebenaran secara lebih komprehensif & lebih valid.

Metode QUANTITATIVE adalah metode penelitian yang umumnya mengumpulkan dan menganalisis data Angka, diantaranya: Metode Survey, Metode Eksperimen (termasuk di dalamnya Simulasi), Metode Korelasi (Correlational research). Metode Deskripsi (Descriptive Research), dan Metode Quasi-Experimental/Quasi-Comparative .

Metode QUALITATIVE adalah metode penelitian yang umumnya mengumpulkan dan menganalisis data Non-Angka, diantaranya: Metode Case Study, Metode Action Research, Metode Ethnography, Metode Phenomenology, Metode Narrative, Metode Grounded Theory.

Dalam sebuah Penelitian dengan Metode Gabungan ini (Mixed-Methods), Peneliti mempunyai beberapa opsi:
Opsi 1: Metode Qualitative & Metode Quantitative dilakukan BERSAMAAN (Paralel) kemudian hasilnya DIBANDINGKAN, DIGABUNGKAN, &/ untuk tujuan VERIFIKASI.
Opsi 2: Dilakukan BERURUTAN (Serial), yakni Metode Qualitative dulu dilakukan baru dilanjutkan Metode Quantitative, atau Metode Quantitative dulu baru dilanjutkan Metode Qualitative.

Jika Metode Quantitative dan Metode Qualitative dilakukan BERSAMAAN (Paralel) dengan analisis terpisah lalu hasilnya DIGABUNGKAN untuk DIBANDINGKAN, DIHUBUNGKAN, atau untuk VALIDASI maka Desain Penelitian ini disebut MIXED-METHODS TRIANGULATION DESIGN. Contoh: saya akan mencari jawaban “Daerah mana saja di Surabaya yang rawan Kriminal?” maka saya melakukan 2 Metode bersamaan: pertama saya melakukan Metode Qualitative yakni melakukan Wawancara kepada masyarakat Surabaya khususnya yang pernah menjadi korban kejahatan; metode kedua secara bersamaan saya juga melakukan Metode Quantitative dengan metode Analisis Dokumen Angka yakni dari dokumen database Laporan Polisi tentang jumlah kejadian kriminal di masing-masing kecamatan di Surabaya. Hasil analisis data kedua metode selanjutnya saya gabungkan, saya bandingkan, & saya ambil kesimpulan.

Jika Metode Quantitative dan Metode Qualitative dilakukan BERSAMAAN (Paralel) namun salah satu metode dilakukan untuk mendukung metode yang lain maka disebut Desain Penelitian ini disebut MIXED-METHODS EMBEDDED DESIGN. Contoh: saya akan mencari jawaban “Daerah mana saja di Surabaya yang rawan Kriminal?” maka saya melakukan 2 Metode bersamaan: pertama saya melakukan Metode Quantitative menyebar SURVEY berisi pertanyaan Skala Likert tingkat keamanan tiap kecamatan, diwaktu yang bersamaan saya melakukan Metode Qualitative Wawancara kepada masyarakat Surabaya korban kejahatan untuk mendukung hasil temuan hasil analisis Metode Survey yang saya lakukan. (Emebedded Design dapat juga berupa Metode Quantitative untuk mendukung hasil analisis Metode Qualitative)

Dua jenis Metode Penelitian dapat juga dilakukan Berurutan/Bergantian (Serial).

Jika Metode Qualitative dilakukan dahulu lalu hasilnya di analisis, kemudian hasil analisis ditindaklanjuti dengan Metode Quantitative, disebut MIXED-METHODS EXPLORATORY DESIGN. Yakni desain Mixed-Methods yang dilakukan Peneliti umumnya diawali dengan Metode Qualitative untuk mengeksplore potensi-potensi permasalahan, variabel, &/ hyphotesis. Hasil analisis ini selanjutnya diuji atau diverifikasi dengan Metode Quantitative. Contoh: Untuk menjawab pertanyaan “Daerah mana saja di Surabaya yang rawan Kriminal?” saya pertama kali melakukan wawancara kepada korban-korban kejahatan sehingga diperoleh nama-nama daerah yang pernah terjadi kejahatan. Hasil temuan daerah-daerah kriminal tersebut selanjutnya saya verifikasi dengan melakukan Survey ke sample masyarakat Surabaya untuk menilai persepsi mereka tentang tingkat kriminalitas daerah-daerah tersebut.

Jika Metode Quantitative dilakukan dahulu lalu hasilnya di analisis, kemudian hasil analisis ditindaklanjuti dengan Metode Qualitative, disebut MIXED-METHODS EXPLANATORY DESIGN. Yakni desain Mixed-Methods yang dilakukan Peneliti yang lebih ingin mengolah data Angka (Quantitative) namun membutuhkan Penjelasan dari temuan data angka tersebut. Contoh: Untuk menjawab pertanyaan “Daerah mana saja di Surabaya yang rawan Kriminal?” saya pertama kali melakukan mengolah data statistik dari angka laporan kejahatan di database Laporan Polisi, hasilnya diperoleh daerah-daerah kriminal paling berbahaya di Surabaya. Untuk lebih memahami jenis dan kualitas kriminal yang terjadi, saya melakukan wawancara ke beberapa korban kejahatan di daerah-daerah paling berbahaya tersebut.


MIXED-APPROACH: DEDUCTIVE + INDUCTIVE

Nah kalo di bagian awal saya bicara tentang “Mixed-Methods” yakni kombinasi antara Metode QUALITATIVE dengan Metode QUANTITATIVE, maka di bagian ini saya akan membahas tentang “Mixed-Approach” yakni kombinasi pendekatan penelitian dalam mencari jawaban Research Questions nya yakni dengan Kombinasi Pendekatan INDUCTIVE dan Pendekatan DEDUCTIVE. Mixed-Approach ini BERBEDA dengan Mixed-Methods.

Saya sudah menjelaskan kedua pendekatan penelitian ini dalam tulisan sebelumnya:
Penelitian dengan Pendekatan DEDUCTIVE: https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2024/04/15/memahami-metodologi-pengembangan-model-teori-baru-dengan-pendekatan-deductive/
Penelitian dengan Pendekatan INDUCTIVE: https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2024/04/16/memahami-metodologi-pengembangan-model-teori-baru-dengan-pendekatan-inductive/

Penelitian dengan Pendekatan DEDUCTIVE pada intinya adalah penelitian yang di-drive oleh TEORI yang bersifat generic (umum) yang diuji dengan data empiris obyek penelitian spesifik tertentu. Pendekatan “Top-Down”. Jadi Peneliti dengan Pendekatan DEDUCTIVE ini istilah saya adalah Peneliti yang “Lebih Percaya pada TEORI” dulu baru data empiris. Meskipun Pengujian Teori dalam Pendekatan DEDUCTIVE pada umumnya menggunakan Metode QUANTITATIVE, namun Pengujian teori ini dapat juga menggunakan QUALITATIVE atau menggunakan Mixed-Methods QUANTITATIVE & QUALITATIVE.

Sementara Penelitian dengan Pendekatan INDUCTIVE adalah penelitian yang di-drive oleh DATA EMPIRIS suatu obyek penelitian spesifik yang akhirnya dianalisis polanya dan dirumuskan/diajukan menjadi sebuah TEORI yang bersifat Generic (umum). Pendekatan “Bottom-Up”. Peneliti dengan pendekatan INDUCTIVE ini saya menyebutnya sebagai Peneliti yang “Lebih Percaya pada DATA EMPIRIS” dulu baru teori yang sudah ada. Pengumpulan & analisis data empiris dalam pendekatan INDUCTIVE ini meskipun pada umumnya menggunakan Metode QUALITATIVE (karena untuk mengeksplore berbagai kemungkinan), namun pengumpulan dan analisis data empiris sebagai awal pendekatan INDUCTIVE ini juga dapat menggunakan Mixed-Methods QUALITATIVE & QUANTITATIVE.

APAKAH MUNGKIN ADA MIXED-APPROACH INDUCTIVE+DEDUCTIVE?

Pertanyaan ini sebenarnya sama dengan pertanyaan ke Peneliti: “Anda lebih percaya mana: Teori atau Data Empiris?” lalu dijawab “Saya percaya dua-duanya!” 🙂

Dalam sebuah penelitian, pada dasarnya seorang Peneliti harus memilih apakah dalam mencari jawaban Research Questions nya ia lebih di-drive oleh TEORI atau lebih di-drive oleh DATA EMPIRIS? Pun jika ia mau menggabungkan dua pendekatan penelitian tersebut, tetap saja akan ada pendekatan yang lebih dominan.
Contoh: saya sedang melakukan penelitian untuk membuat model faktor-faktor penentu keberhasilan implementasi Enterprise Architecture Pemerintahan (GEA) di Indonesia, maka saya ada dua pilihan:

Opsi Mixed Approach #1: Saya mencari & memilih model-model kesuksesan GEA yang sudah pernah diteliti sebelumnya melalui Studi Literature + saya juga menambahkan faktor-faktor dari hasil Wawancara saya ke pejabat Pemda tertentu., baru saya menguji model tersebut dengan data respondents di Indonesia. Lihat di opsi ini tetap yang dominan pendekatan DEDUCTIVE karena data empiris hasil temuan Metode QUALITATIVE hanya sebagai tambahan (Embedded) dari teori/model yang sudah ada, Bukan untuk memverifikasi (Triangulatation).

Opsi Mixed-Approach #2: Saya memulai dengan mengeksplorasi dan menemukan faktor-faktor kesuksesan GEA dengan metode Qualitative melakukan Wawancara open-ended questions ke pejabat Pemda di Indonesia yang sudah sukses menerapkan GEA. Hasil analisis berhasil menemukan faktor-faktor kesuksesan GEA menurut data empiris. Saat model hasil pendekatan INDUCTIVE ini akan saya tambahi dengan faktor-faktor dari model/teori GEA yang telah ada maka model yang diajukan tetap harus dominan di-drive oleh analisis data empiris, faktor dari model/teori hanya menjadi Pendukung atau Pelengkap (Embedded). Selanjutnya Teori/Model yang diajukan dapat diuji dengan metode lain sebagai bagian Triangulation, yakni dapat dengan Metode Quantitative misal survey dengan respondents sebanyak mungkin selain untuk memvalidasi model juga untuk meningkatkan potensi generalisasi teori atau dapat juga triangulation dengan Metode Qualitative lainnya untuk sekedar memvalidasi model.

Kesimpulan yang saya peroleh bahwa Mixed-Approach Deductive+Inductive tetap pasti ada yang lebih dominan (apakah Deductive atau Inductive) mirip dengan Mixed-Methods Quantitative+Qualitative yang jenis desain Serial (tidak bersamaan) yakni pasti ada metode yang lebih dominan atau men-drive hasil temuan.

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Mixed-Methods (Qualitative+Quantitative Methods) vs. Mixed-Approaches (Inductive + Deductive Approaches) and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *