Menu Close

“Onion Research Diagram”: Kuantitatif, Kualitatif, atau Mixed Method? #3PilihanMetodologiRiset

Kadang kita nggak punya alasan kuat kenapa memilih Metode Penelitian yang masuk kategorisasi kelompok Metode Kuantitatif, mungkin hanya karena kita suka ama survey pake questionnaire lalu analisisnya pake statistika jadi kelihatan keren 🙂
Di sisi lain kadang kita juga nggak punya alasan kuat kenapa kita memilih Metode Penelitian yang masuk kategorisasi kelompok Metode Kualitatif, mungkin karena kita fikir respondennya nggak perlu banyak jadi lebih mudah, tinggal nanya pake pertanyaan terbuka, dan cling jadilah Teori?!! 😉
atau malah sebagian kita lebih milih Gabungan Metode Kuantitatif dan Kualitatif (atau Mixed Method) karena yakin yang digabungin pasti lebih baik 🙂 Tapi kita enggak tahu juga gimana sih sebenarnya pilihan-pilihan Mixed Method ini? jadi kadang asal nggabungin 2 metode Kualitatif & Kuantitatif dilakukan semua 🙂

Nah, kulit #3 “Onion Research Diagram” yakni Pilihan Metodologi Penelitian (Research Methodology Choice) ini merupakan kelanjutan tulisan saya sebelumnya, yakni tentang
#1 kulit FILOSOFI Penelitian (Research Philosophy): https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2020/08/14/onion-research-diagram-mengupas-aspek-aspek-penelitian-yang-harus-dipahami-1kulit-filosofi/

#2 kulit PENDEKATAN Penelitian (Research Approach): https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2020/08/17/onion-research-diagram-deductive-inductive-atau-abductive-2researchapproach/

Istilah “Metodologi” (Methodology) dalam kulit ke-3 Onion Research Diagram dari Sauders ini harus dibedakan dengan istilah “Metode” (Method) atau Strategi yang ada di kulit ke-4. Metodologi Penelitian di sini berarti “is a system of methods, used scientifically for solving the research problem” (Surbhy, 2016), sedangkan Metode Penelitian adalah “the procedure or technique applied by the researcher to undertake research” (Surbhy, 2016). Dari definisi ini kita memahami Metode Penelitian adalah bagian yang Metodologi Penelitian. Metode Penelitian adalah teknis bagaimana Peneliti menjalankan penelitiannya, mencakup di dalamnya prosedur atau tahapan-tahapan apa yang harus dia lakukan, alat yang harus digunakan, bagaimana pengumpulan data, bagaimana analisis data, dan lain-lain. Metodologi Penelitian lebih luas dari Metode Penelitian, Metodologi Penelitian dapat didefinisikan sebagai sistem dari Metode-Metode Penelitian yang dilakukan Peneliti dalam memahami Research Questions dan menemukan jawabannya. Seorang Peneliti dapat memilih Metodologi Penelitian berupa satu Metode Penelitian (Mono Method) atau lebih dari satu Metode Penelitian (Multi Method) atau lebih dari satu Metode Penelitian yang berbeda karakteristiknya (Mixed-Method).

Nah setelah kita memahami & mengingat konsep-konsep dalam Filosofi Penelitian dan Pendekatan Penelitian, di tulisan #3 ini kita akan mencoba memahami dan mengingat 3 METODOLOGI PENELITIAN, yakni:
1. Metodologi Penelitian KUANTITATIF (Quantitative)
2. Metodologi Penelitian KUALITATIF (Qualitative)
3. Metodologi Penelitian CAMPURAN (Mixed-Method)

Ketiga jenis METODOLOGI Penelitian ini jika kita petakan ke konsep-konsep FILOSOFI Penelitian dan PENDEKATAN Penelitian, adalah sebagai berikut:

FILOSOFI:Ontologi REALISM/ OBJECTIVISM
Epistemologi POSITIVISM
Epistemologi
POST-POSITIVISM
Epsitemologi
PRAGMATISM
Ontologi RELATIVISM/ CONSTRUCTIVISM
Epistemologi INTERPRETIVISM
PENDEKATAN:DEDUKTIFGabungan
DEDUKTIF + INDUKTIF
ABDUKTIFINDUKTIF
METODOLOGI:KUANTITATIFMIXED-METHODKUALITATIFKUALITATIF

Dilandasi oleh keyakinan kita tentang Kebenaran/Kenyataan (ONTOLOGI) + Bagaimana kita sebagai manusia dapat mengungkap Kebenaran/Kenyataan tersebut (EPISTEMOLOGI) atau keduanya disebut FILOSOFI PENGETAHUAN yang kita yakini maka biasanya kita sudah dapat menentukan PENDEKATAN PENELITIAN (Research Approach) apa yang paling sesuai dengan Penelitian kita: apakah DEDUKTIF ataukah INDUKTIF ataukah KOMBINASI DEDUKTIF & INDUKTIF?

Metodologi penelitian dari Pendekatan Deduktif umumnya menggunakan Metode-Metode KUANTITATIF, sementara Metodologi Penelitian dari Pendekatan INDUKTIF umumnya menggunakan Metode-Metode KUALITATIF. Kombinasi dari Pendekatan KOMBINASI DEDUKTIF & INDUKTIF umumnya menggunakan Metodologi Penelitian MIXED-METHOD atau Metode Campuran KUANTITATIF dan KUALITATIF.


APA itu METODOLOGI QUANTITATIVE, QUALITATIVE, dan MIXED-METHOD?

Qualitative vs. Quantitative by Ellie Jansen | Teachers Pay Teachers
  1. Metodologi KUANTITATIF adalah metode-metode Penelitian yang bertujuan menangkap dan mengungkap fenomena Kenyataan/Kebenaran secara Objektif dan Terukur (berlaku sama untuk siapa saja) dengan mengumpulkan data-data dan menyajikan informasi secara Kuantitatif dalam bentuk Angka. Meski Peneliti Kuantitatif meneliti Sistem Sosial, ia akan mendeskripsikan kenyataan sistem Sosial tersebut dalam bentuk data angka, misalnya sebuah Kota dideskripsikan dengan jumlah penduduk, demografi, pertumbungan ekonomi, jumlah pemilih Pemilu, perbandingan pilihan politik, dan berbagai data dalam bentuk angka lainnya. Metodologi Kuantitatif umumnya fokus pada membuktikan/menyangkal hipotesis hubungan-hubungan antar variabel. Pertanyaan yang akan dijawab lebih ke arah Seberapa = HOW (HOW Much, How often), APA (WHAT is the relationship between 2 variables?), dan APAKAH (DOES Public Transportation solve the city problem?). Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan Statistika dan Angka untuk menjawabnya secara Objektif.

    2. Metodologi KUALITATIF adalah metode-metode Penelitian yang bertujuan menangkap dan mengungkap fenomena Kenyataan/Kebenaran secara lebih komprehensif melalui data-data kontektual non-Angka seperti visual, audio, &/ suasana yang dapat ditangkap dan dipersepsikan akal melalui panca indera manusia (mata, telinga, indera peraba, perasa, hidung). Metodologi Kualitatif berusaha menggali, menangkap, dan menganalisis berbagai aspek yang intangible (tidak dapat terukur secara kuantitatif bahkan aspek-aspek yang tidak nampak oleh panca indera namun dapat dirasakan) seperti budaya, agama, norma, motivasi, perilaku, dll. Metodologi Kualitatif umumnya menanyakan WHAT (Apa) dan HOW (Bagaimana prosesnya)? Sebagai contoh: “Faktor-faktor apa saja yang membuat sebuah layanan e-Government diterima masyarakat?” atau “Bagaimana proses seseorang menerima sebuah layanan baru e-Government?” Metodologi Kualitatif lebih bersifat menggali/mengungkap fakta (Exploratory), BUKAN Memprediksi apapun.
Mixed methods in design research. Combining qualitative and ...

3. Metodologi MIXED-METHOD adalah penggabungan antara satu/lebih Metode Kuantitatif dengan satu/lebih Metode Kualitatif untuk memperoleh data dan analisis data Angka dan Non-Angka yang saling melengkapi untuk menangkap dan mengungkap fenomena Kenyataan/Kebenaran.

Kombinasi Metode-Metode Kuantitatif dan Kualitatif di dalam Metodologi Mixed-Method ini ada beberapa macam sesuai kebutuhan: untuk kebutuhan Triangulation design (validasi hasil penelitian dengan metode berbeda), untuk kebutuhan Menjelaskan hubungan antar variabel atau model yang sudah divalidasi sebelumnya (Explanatory design: to provide Explanation/penjelasan), untuk kebutuhan Mengekplore faktor-faktor yang belum diketahui sebelumnya (Exploratory design), atau untuk saling melengkapi aspek-aspek yang berbeda tentang satu obyek (Embedded design) (Creswell & Plano Clark, 2007):

(I) Opsi pertama MIXED-METHOD adalah yakni “Exploratory Design” (opsi b) yakni di awal penelitian menggunakan kekuatan Metode KUALITATIF untuk:
mengeksplore variabel-variabel, misalnya dengan melakukan wawancara “Faktor-faktor apa saja yang membuat anda suka belajar via Online?” dan ditemukan 3 alasan mahasiswa yakni fleksibilitas waktu, multitasking, dan less pressure atau mengungkap fakta, misal: melalui wawancara diperoleh fakta bahwa “Mahasiswa lebih suka Kuliah secara online daripada kuliah Tatap Muka
– Hasil dari analisis Kualitatif tadi dijadikan TEORI (Model, Hipotesis, & Perangkat Ukur) yakni “Terdapat Hubungan antara variabel fleksibilitas waktu, multitasking, dan less pressure dengan variabel Niat Belajar Online”
atau Hipotesis: “Pilihan Niat Belajar Online lebih kuat/tinggi daripada Niat Belajar Tatap Muka”
Hipotesis tersebut diuji dengan Metode KUANTITATIF (data angka dan statistika) dengan Perangkat Ukur dikembangkan dari temuan Metode KUALITATIF sebelumnya dan menggunakan Jumlah Sampel yang jauh lebih banyak agar dapat digeneralisasi ke Populasi obyeknya.
Metode ini dilakukan secara SERIAL (bergantian): Metode QUALITATIVE dulu – lanjut Metode QUANTITATIVE
Metode Mixed “Exploratory Design” ini cocok untuk penelitian yang variabel/constructnya belum ditemukan di teori/penelitian sebelumnya, yang hanya dapat diungkap/dieksplore dengan metode Qualitative. Namun temuan construct (& hubungan antar constructs) dalam penelitian ini butuh diValidasi secara Kuantitatif untuk membuktikan Nilai tiap Construct, Signifikansi hubungan antar Cosntruct, sekaligus Peneliti butuh men-generalisasi hasil temuan dengan melibatkan respondent sebanyak mungkin sesuai aturan Sampling populasi.

(II) Opsi KEDUA adalah “Explanatory Design” yakni memulai dengan Metode KUANTITATIF yakni mempelajari TEORI-TEORI dan Temuan Penelitian Sebelumnya untuk merumuskan MODEL & Hipotesis yang akan diUji, selanjutnya Model & Hipotesis diUji dengan Data Sampel dan Statistik. Model akhir & hasil akhir Hipotesis dari Uji KUANTITATIF tersebut selanjutnya di Klarifikasi dan diinvestigasi kembali dengan Metode KUALITATIF untuk menggali Alasan/Motivasi/Penjelasan (WHY atau HOW) hubungan antar variabel tersebut (Informan dipilih dari data hasil analisis Kuantitatif sebelumnya).
Metode ini dilakukan secara SERIAL (bergantian): Metode QUANTITATIVE dulu – lanjut Metode QUALITATIVE
Desain Mixed Method “Explanatory Design” ini cocok untuk Penelitian yang belum banyak memiliki referensi empiris di penelitian-penelitian sebelumnya, &/ penelitian yang membutuhkan penjelasan lebih detail tentang tiap Construct, alasan mengapa sebuah Construct ada? Mengapa satu Construct memiliki hubungan signifikan dengan Construct lain? Bagaimana proses sebuah Construct muncul atau sebuah Construct mempengaruhi Construct lainnya?

(III) Opti KETIGA adalah “Triangulation Design“(opsi a) yakni di awal penelitian secara bersamaan melakukan Metode KUALITATIF sekaligus Metode KUANTITATIF. Metode KUALITATIF tetap dilakukan dengan membuat pertanyaan terbuka, explorasi mendalam, dan berinteraksi intens dengan Informan di Lingkungan sebenarnya hingga mampu mengungkap variabel-variabel dan pola hubungan antar variabel. Metode KUANTITATIF dilakukan dengan melakukan Literature Review masif hingga menemukan Variabel-Variabel dan Hubungan antar Variabel menurut Teori dan Penelitian sebelumnya. Kedua temuan tersebut selanjutnya diGabungkan untuk diBandingkan dan dicari Hubungannya, dan untuk saling memValidasi.
Metode ini dilakukan secara PARALEL (bersamaan): Metode QUANTITATIVE dilakukan bersamaan dengan melakukan Metode QUALITATIVE.
Metode “Triangulation Design” ini cocok untuk penelitian yang membutuhkan validasi data angka & non-angka

(IV) Opsi ke-empat: “Embedded Design“, yakni hasil analisis dari salah satu Metode melengkapi dari hasil analisis Metode utama. Misalnya data utama yang akan dikumpulkan adalah Data KUANTITATIF melalui Metode Eksperimen contoh mencari tahu warna Web yang paling tahan dilihat secara ergonomis, setelah hasil diperoleh atau selama proses Eksperimen ini, juga dilakukan Metode Case Study untuk memperoleh penjelasan Prosesnya bagaimana seseorang pengguna bisa tahan lama melihat suatu warna di website. Jadi di Embedded Design ini hasil data Kuantitatif dan Kualitatif tidak digabungkan atau dibandingkan, melainkan saling melengkapi untuk aspek yang berbeda.

Berikut rangkuman ciri/karakteristik Metodologi Kuantitatif vs. Kualitatif vs. Mixed-Method:

Metodologi KUANTITATIFMetodologi
KUALITATIF
Metodologi
MIXED-METHOD
Asal muasalnya dari ilmu Natural ScienceAsal muasalnya dari ilmu Social Science
Ontologi Realism/Objectivism,
Epistemologi Positivism
Ontologi Realivism/Constructivism,
Epistemologi Interpretivism
Ontologi Realivism/Contructivism,
Epistemologi Post-Positivism, Abductive, & Pragmatism.
Pendekatan DeduktifPendekatan InduktifPendekatan Deduktif dan Induktif
Tujuan:
Menguji Hipotesis,
– Menguji Hubungan antar variabel,
Memprediksi,
Membandingkan/ membedakan antar kelompok Obyek Penelitian,
Generalisasi untuk obyek sama dengan situasi/konteks berbeda
Tujuan:
Mengungkap sesuatu;
Mendeskripsikan;
– Menjelaskan;
Memahami motivasi, persepsi, dan attitude (sikap mental)
– Membatasi hanya berlaku untuk konteks yang mirip (umumnya ditujukan untuk meneliti sebuah Obyek dengan Konteks tertentu saja)
Tujuan:
dilakukan untuk saling melengkapi antara temuan Metode Kuantitatif dengan temuan Metode Kualitatif
untuk
– Triangulation
– Explanatory
– Exploratory

Data-Data Terstruktur dalam bentuk AngkaData-Data Tidak Terstruktur dalam bentuk: Kata, Audio, Video, dan/ PhotoData kombinasi Data Tidak terstruktur (kata, audio, video, photo) dan Data Terstruktur (angka)
Peneliti berusaha se-Obyektif mungkin dengan “menjaga jarak” dengan obyek penelitian



Posisi Peneliti: Outsider hanya Pengamat dari luar sistem
Peneliti terlibat dengan obyek yang diteliti dan mengumpulkan data-data kualitatif dengan menggunakan Panca Indera dan Pikiran

Posisi Peneliti: Insider, Terlibat juga sebagai Partisipan
Pada satu tahapan Peneliti terlibat dengan obyek yang diteliti di Lingkungan obyek sebenarnya,
namun ada tahapan lain Peneliti mengukur secara kuantitatif dengan “menjaga jarak” dengan obyek.
Lokasi penelitian umumnya ada di Lab atau Pusat PenelitianLokasi penelitian harus di lingkungan obyek sebenarnyaLokasi penelitian di lingkungan obyek sebenarnya dan dapat dikombinasikan dengan di Lab/Pusat Penelitian.
Sampel penelitian sebanyak mungkin dalam rangka dapat digeneralisasi ke obyek sama dengan situasi-situasi yang berbeda.Sampel penelitian sedikit, namun kualitas informan benar-benar sangat mengetahui/pelaku obyek penelitian dan umumnya diamati di setting Lingkungan sebenarnya.Saat melakukan Metode Kualitatif Sampel penelitian dapat sedikit namun dengan “Kualitas” Informan dan Lingkungan Penelitian yang tinggi sesuai konteks penelitian,
Saat melakukan Metode Kuantitatif Sampel penelitian sebanyak mungkin mewakili Populasi Partisipan.
Hipotesis dirumuskan sebelum Pengumpulan Data (Hypothesis Testing)Hipotesis dirumuskan berdasarkan data yang diperoleh (sesudah pengumpulan data) (Hypothesis Generating)Tergantung metode mana dulu yang dijalankan,
bila Metode Kuantitatif dulu maka Hipotesis dirumuskan berdasarkan Teori-Teori/Model yang ada atau hasil penelitian-penelitian sebelumnya,
Bila Metode Kualitatif dulu maka Hipotesis baru dapat dibuat sesudah data-data kualitatif dikumpulkan dan dianalisa polanya.
Data diperoleh dengan mengukur sesuatu dan mengujinya (Test)Data diperoleh dengan Observasi dan/ Mewawancara Informan penelitian serta Mengintepretasikannya (dengan mata, telinga, perasaan, bau, rasa di lidah)
Analisis Data: dengan melakukan analisis perbandingan dan/ analisis inferensi secara StatistikAnalisis Data: dilakukan dengan
meRangkum (summarizing),
– meng-Kategorisasi data dan analisis per-kelompok topik berdasarkan gambaran yang disampaikan Informan (Categorizing)
– Mencari pola (pattern)
Menginterpretasikannya
Kombinasi Metode ada 4 di Gambar atas,
secara umum dapat berupa:
step 1: Metode Kualitatif untuk mengeksplore berbagai faktor secara mendalam dari perspektif partisipan/informan langsung di lingkungan sebenarnya.

step 2: Faktor-faktor yang diperoleh diukur secara deskripsi dan hubungan antar faktor (termasuk memprediksi) dengan Metode Kuantitatif dengan mengumpulkan data-data Obyek spesifik dengan memenuhi Kaidah Statistik untuk dapat mengeneralisasi Populasi Obyek tersebut.

hasil Hubungan/Prediksi antar faktor tersebut selanjutnya secara opsional dapat kembali diValidasi/dikonfirmasi atau lebih diperdalam lagi dengan Metode Kualitatif lagi (Opsional)
Data dilaporkan dalam bentuk analisis Statistik: Tabel dan GrafikData dilaporkan dalam bahasa si Informan dan berbentuk Rangkuman: Transkrip
Kesimpulan ObjektifKesimpulan Subjektif Informan dan PenelitiKesimpulan merupakan gabungan antara Subjektif Informan & Peneliti dengan divalidasi secara Objektif.
Metode Penelitian KUANTITATIF:
(1) Survey dengan Questionnaire sangat terstruktur,
(2) Eksperimen
Metode Penelitian KUALITATIF:
(1) Observasi (pengamatan alami),
(2) Studi Dokumen
(2) Studi Kasus (Case Study),
(3) Fenomenologi
(4) Etnografi,
(5) Action Research,
(6) Grounded Theory,
(7) Narrative Inquiry
Kombinasi antara satu/lebih metode penelitian Kuantitatif dengan satu/lebih metode penelitian Kualitatif.

Kalo kalian mau mengambil referensi dari tulisan ini tolong jangan lupa tulisin sitasinya ya:

Susanto, Tony Dwi (2020, August 17). “Onion Research Diagram”: Kuantitatif, Kualitatif, atau Mixed Method? #3PilihanMetodologi. Notes Tony Dwi Susanto. https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2020/08/18/onion-research-diagram-kuantitatif-kualitatif-atau-mixed-method-3pilihanmetodologi/

Post Disclaimer

Dilarang meng-copy-paste seluruh tulisan. Dipersilahkan apabila mengambil sebagian dari tulisan ini dan demi Etika Akademik mohon mencantumkan Judul Tulisan di Blog ini, Penulis Blog ini, Tahun Tulisan, Tanggal mensitasi, dan alamat tautan di SITASI dan/atau DAFTAR PUSTAKA tulisan anda. Terima Kasih semoga menjadi Ilmu yang Bermanfaat, aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *