Menu Close

Memahami Metodologi Pengembangan Model/Teori baru dengan Pendekatan DEDUCTIVE

Penelitian dengan pendekatan DEDUCTIVE adalah penelitian di mana Peneliti mencari jawaban Research Questions/Masalah dengan di awal mengacu pada satu/lebih Teori yang bersifat umum & telah diterima kebenarannya untuk diuji-cobakan ke Obyek Penelitian spesifik yang sedang diteliti melalui Pengumpulan Data empiris.

Penelitian dengan pendekatan DEDUCTIVE menggunakan pendekatan TOP-DOWN, yakni dari KEBENARAN UMUM yang diUji untuk KEBENARAN OBYEK SPESIFIK. Oleh karena itu Pendekatan DEDUCTIVE umumnya dipake untuk Menguji satu teori atau modifikasi teori atau kombinasi lebih satu dari teori untuk Obyek Penelitian spesifik tertentu.

Contoh Penelitian dengan Pendekatan DEDUCTIVE

Mungkin banyak diantara teman-teman peneliti/dosen/mahasiswa yang selama ini mengembangkan sebuah MODEL/Teori Baru dengan cara mengekstrak Variabel-Variabel atau Constructs & Hubungan antar Variables/Constructs dari Banyak Teori/Model yg ada hubungan dgn penelitian teman-teman yang telah ditemukan peneliti-peneliti sebelumnya yg dianggap telah terbukti benar.
Contoh: mahasiswa saya mengidentifikasi Variables/Constructs komponen ekosistem Smart Tourism dari Constructs model-model Smart City & model-model Tourism ecosystem.
Logika dalam pemilihan Constructs/Variables ini masuk kategori DEDUCTIVE, yakni
“jika Teori/Model Smart City “A” yang terdiri dari Variabel A1, A2, A3 dianggap Benar;
Jika Smart Tourism adalah bagian dari sistem Smart City dianggap Benar;
Maka Variabel A1, A2, & A3 di Model Smart City juga berlaku untuk Smart Tourism”

“jika Teori/Model Ekosistem Tourism “X” yang terdiri dari Variabel X1, X2, X3 dianggap Benar;
Jika Smart Tourism adalah bagian dari Ekosistem Tourism dianggap Benar;
Maka Variabel X1,X2,X3 di Model Ekosistem Tourism juga berlaku untuk Smart Tourism”

–> maka dihasilkanlah sebuah Model Konseptual Smart Tourism yang di dalamnya mencakup variabel A1, A2, A3, X1, X2, X3. Model Konseptual ini BENAR hanya apabila semua PREMIS-nya BENAR. Selain itu Model Konseptual ini selanjutnya masih perlu divalidasi dengan Data Empiris spesifik obyek Smart Tourism tertentu

Mekanisme pengembangan Model Konseptual di atas dilakukan dengan Pendekatan DEDUCTIVE yang dilakukan dengan metode LITERATURE REVIEW dengan metode CONTENT ANALYSIS. Metode Pengembangan Konseptual Model ini masuk kategori Metode QUALITATIVE yakni Metode STUDI DOKUMEN (ARCHIVAL STUDY dengan Data Non-Angka). Metode Konseptual tersebut dibangun dari Teori-Teori/Model-Model yang bersifat “lebih umum” yang selanjutnya akan diVALIDASI untuk konteks yang lebih spesifik/khusus yakni Smart Tourism dengan Subyek Penelitian yang spesifik Respondents/Lingkungan Smart Tourism tertentu.
Umumnya Model Konseptual yang dikembangkan dengan Metode Qualitative tersebut akan di Validasi dengan Metode QUANTITATIVE yakni menggunakan metode SURVEY dengan ukuran LIKERT SCALE atau dengan Metode EKSPERIMEN (contoh Simulasi),
Namun Tidak Menutup Kemungkinan metode VALIDASI dapat menggunakan Metode QUALITATIVE seperti FOCUS GROUP DISCUSSION, OBSERVASI, ataupun DEEP INTERVIEW apabila memang Constructs & Relasi antar Constructs memang Tidak Dapat Diukur dengan Angka.
Nah disinilah kita menyadari pentingnya mendefinisikan CONCEPTUAL DEFINITIONs & OPERATIONAL DEFINITIONs untuk setiap Construct di Model Konseptual yang kita ajukan.

Apa itu “Conceptual Definition” & “Operational Definition”? Bagaimana mekanisme mengembangkan Teori/Model baru dengan Pendekatan INDUCTIVE? Apakah mungkin saya membangun Model/Teori baru dengan MIXED-Approach DEDUCTIVE & INDUCTIVE? Apakah Deductive selalu Quantitative & Inductive selalu Qualitative? Saya bahas di posting lain di Blog saya ini.

KELEBIHAN & KELEMAHAN PENELITIAN DEDUCTIVE

Karena penelitian Deductive adalah penelitian yang di-drive oleh Teori yang sudah established sebelumnya, maka KELEBIHAN hasil penelitian Deductive umumnya akan dapat lebih diterima kebenarannya oleh komunitas akademik atau jurnal akademik. Istilah yang diambil oleh Isac Newton adalah “If I have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants” yang artinya kita tidak perlu menemukan sesuatu yang baru dari titik nol, namun lebih mudah menemukan penemuan baru dari apa yang sudah ditemukan orang lain, khususnya peneliti besar lain.

KELEMAHAN dari penelitian dengan pendekatan DEDUCTIVE adalah karena pendekatan ini di-drive oleh Teori atau lebih dari satu Teori yang sudah established sebelumnya maka Peneliti Tidak Fleksibel dalam menentukan arah penelitian sehingga potensi temuan baru relatif terbatas dibandingkan pendekatan INDUCTIVE.

TAHAPAN PENELITIAN PENDEKATAN DEDUCTIVE

  1. Berdasar Research Questions/Permasalahan yang akan dijawab, Peneliti mencari/menentukan TEORI/MODEL yang cocok menjadi Referensi (dapat berupa satu teori, kombinasi lebih dari satu teori, atau modifikasi teori). Teori/Model yang akan menjadi referensi ini sebaiknya Teori/Model yang sudah diterima kebenarannya secara luas. Dari Teori ini atau Model Konseptual yang diajukan ini dapat dirumuskan HYPOTHESIS HYPOTHESIS yang ada.
  2. Menentukan DESAIN RISET yang untuk menguji HYPOTHESIS-HYPOTHESIS yang ada: mengidentifikasi Apa yang harus diukur? Metode Penelitian apa yang cocok untuk mengukurnya? Bagaimana teknik Pengumpulan Data yang paling tepat?
  3. PENGUMPULAN DATA dengan Metode Penelitian yang dipilih (misal Survey, Eksperimen, Observasi, dll)
  4. ANALISIS DATA yang telah dikumpulkan dengan teknik analisis yang sesuai/benar untuk menguji HYPOTHESIS apakah Diterima atau Ditolak.
  5. Mengambil KESIMPULAN Hypothesis mana yang Terbukti mana yang Ditolak sehingga dihasilkan MODEL akhir (Teori) yang tervalidasi secara empiris.

Silahkan bandingkan dengan PENDEKATAN INDUCTIVE: https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2024/04/16/memahami-metodologi-pengembangan-model-teori-baru-dengan-pendekatan-inductive/

Post Disclaimer

Dilarang meng-copy-paste seluruh tulisan. Dipersilahkan apabila mengambil sebagian dari tulisan ini dan demi Etika Akademik mohon mencantumkan Judul Tulisan di Blog ini, Penulis Blog ini, Tahun Tulisan, Tanggal mensitasi, dan alamat tautan di SITASI dan/atau DAFTAR PUSTAKA tulisan anda. Terima Kasih semoga menjadi Ilmu yang Bermanfaat, aamiin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *