Peneliti dengan karya ilmiah terbanyak

Ditengah heboh pemberitaan pandemik Covid-19, pada Kamis, 28 Mei 2020 Menteri Ristek/ BRIN mengumumkan berita baik tentang putra putri bangsa yang berkiprah di karya ilmiah internasional.

Sebanyak 500 peneliti terbaik Indonesia tahun 2020 terpilih berdasarkan Science and Technology Index (Sinta). Diantara 500 peneliti terbaik tersebut, ITS menyumbangkan 23 orang terbaiknya dalam berbagai peringkat.

Yang diperhitungkan adalah karya ilmiah yang diterbitkan dalam 3 tahun terakhir. Tautan: http://sinta.ristekbrin.go.id/authors

Sepuluh terbaik dari 500 peneliti yang diumumkan berasal dari 6 instansi:

LIPI, 1 orang sekaligus menempatkan sebagai peneliti peringkat pertama terbaik

UMS, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1 orang

Universitas Indonesia, 3 orang

ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2 orang

Poltekkes Kemenkes Jakarta II, 1 orang

ITB, Institut Teknologi Bandung, 2 orang

Selamat kepada para peneliti dan institusinya yang turut mengangkat harkat bangsa melalui karya ilmiah internasionalnya.

Selamat kepada prof. Ryanarto Sarno dan prof. Mauridhi Hery Purnomo kolega dari ITS, yang menempati di posisi 4 dan 6 terbaik se Indonesia

Dari laman sinta.ristekbrin.go.id dapat dilihat pula urutan instansi dengan publikasi terbanyak dalam 3 tahun terakhir, yaitu UI, UGM, UNAIR, UNPAD, ITB, dst. Namun pengurutan ini tanpa memperhatikan aspek lain seperti besar kecilnya perguruan tinggi, jumlah dosennya dst. Pokoknya diurut dari jumlah publikasi yang terbanyak.

Analogi pada pengurutan untuk membandingkan jumlah penumpang pada mobil. Apabila pengurutan tidak menggunakan klasifikasi apapun, seperti mobil sport yg memang berisi 2 orang, mobil SUV seperti Fortuner dengan 7 orang, atau bahkan mobil pick up atau truk. Maka, hasil pengurutan tersebut kurang mewakili kinerja dan upaya institusi.

Dari model pengurutan ini walhasil ITS ada di posisi 11, dengan jumlah dosen yang memiliki jabatan fungsional sebanyak 829, dengan 92 profesor diantaranya. UI diurutan pertama publikasi terbanyak memiliki 1831 dosen, 259 diantaranya adalah profesor. Sedangkan ITB diurutan ke 2 memiliki 1081 dosen dengan 183 profesor. Diurutan ke 3 UGM dengan 2034 dosen, termasuk 279 profesor.

Di Internal ITS, dapat pula diketahui nama-nama peneliti dalam 3 tahun ini yang paling produktif mempublikasikan karyanya, terutama di jurnal dan konferensi yang terindeks Scopus.

Sepuluh orang peneliti terbaik I ditampilkan pada daftar berikut ini. Terlihat ada 2 peneliti terbaik yang juga sebagai anggota MWA ITS, yaitu prof. Ryanarto Sarno dan prof. Darminto. Wakil Rektor bidang Akademik prof. Adi Soeprijanto dan Sekretaris Institut Dr. Suhartono juga termasuk dalam 10 peneliti terbaik ITS.

Peneliti terbaik ITS yang termasuk dalam 500 peneliti top nasional 2020 terlihat Rektor ITS prof. Mochamad Ashari, Dekan Fakultas Intelligent Electrical and Informatics (Electics) Dr. Ketut Eddy Purnama, Direktur Pascasarjana Dr. Heri Kuswanto, dan beberapa Kepala Departement termasuk Dr. Ardyono kadep Teknik Elektro termasuk dalam 20 besar peneliti terbaik ITS.

Alhamdulillah, ITS luar biasa. Dalam ukuran yang paling kecil diatara PTNBH dalam hal jumlah dosen, yang hanya 50%-60% dibanding lainnya, tetapi ITS mampu diposisi sejajar. Bahkan ITS menyumbang 22 dosen diantara 500 peneliti terbaik nasional. Dan ternyata, para peneliti terbaik tersebut sebagian adalah para pejabat struktural di ITS.

Semoga dengan sinyal ini, bahwa para pimpinan tinggi yang juga seorang akademisi-peneliti terbaik, menjadikan ITS semakin cepat berlari menuju puncak reputasi terbaik berkelas dunia, dan makin memberi kontribusi nyata bagi bangsa.