MeNGUJI TEORI (theory TESTING)

Tulisan ini ada Hubungannya dengan Tulisan saya sebelumnya tentang:
Pengertian Teori?: https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2022/06/13/apa-itu-teori/
Membangun Teori: https://notes.its.ac.id/tonydwisusanto/2022/06/13/membangun-teori/

Menguji Teori (THEORY TESTING) adalah kegiatan MENGUJI sebuah Teori yang kita pilih apakah mampu (atau tidak mampu) menjelaskan Fenomena tertentu yang menjadi Subyek Penelitian kita dengan mengujinya dengan menggunakan DATA & BUKTI EMPIRIS.

Theory Testing relatif lebih Mudah daripada Theory Building. Jika mahasiswa S2 melakukan penelitian Theory Testing maka mahasiswa S3 melakukan penelitian Theory Building.

---

HUBUNGAN THEORY TESTING DENGAN THEORY BUILDING

Menguji sebuah Teori (theory testing) ini umumnya dilakukan untuk memastikan apakah Teori tersebut benar-benar dapat kita adopsi untuk mengembangkan sebuah teori baru untuk konteks baru (theory building). Untuk Menguji sebuah Teori, Peneliti harus benar-benar mempelajari dan memahami Teori yang akan diuji tersebut, baik tentang bagaimana Teori itu dulunya dibangun (dalam konteks apa, respondentnya siapa, metode risetnya seperti apa) maupun bagaimana Teori tersebut seharusnya digunakan.

Sebagai contoh Theory Testing adalah: Seorang Peneliti ingin menguji Teori Technology Acceptance Model (TAM) yang menyatakan bahwa perilaku penggunaan sebuah teknologi dipengaruhi oleh persepsi orang tersebut terhadap Manfaat (PU) dan Kemudahan (PEU) dari teknologi tersebut. Teori TAM dikembangkan Davis di tahun 1989 untuk konteks teknologi komputer dengan peserta penelitian mahasiswa. Peneliti tersebut ingin mengadopsi teori TAM untuk ia terapkan dalam pembangunan sebuah Teori penerimaan teknologi Video Conference di masa Pandemi bagi kalangan staf organisasi pemerintah. Maka Peneliti tersebut menguji TAM dengan subyek penelitian teknologi Zoom dan peserta penelitian staf Pemerintah Daerah tertentu. Jika teori TAM ternyata berlaku juga teknologi Video Conference bagi staf organisasi pemerintah maka teori TAM akan dapat diadopsi dan diadaptasi dengan teori-teori lainnya.

---

BAGAIMANA MENGUJI SEBUAH TEORI (Theory Testing)?

Berikut beberapa hal yang harus diuji dan dipastikan dalam Menguji sebuah Teori:

1. Logical Consistency: Apakah teori terbukti “Konsisten secara Logika”? Apakah semua komponen teori (constructs, hubungan antar constructs/proposisi, dan batasan/boundary constraints & assumptions) terbukti konsisten secara logika berdasarkan data-data empiris yang kita ujikan?
2. Explanatory Power: Seberapa Teori mampu Menjelaskan/Memprediksi fenomena?: (dalam SEM umumnya diwakili oleh indikator R kuadrat), Teori yang baik umumnya mampu menjelaskan/memprediksi fenomena lebih baik dari teori-teori lainnya dengan menggunakan subyek dan konteks penelitian yang sama. Seberapa teori mampu menjelaskan fenomena empiris yang diwakili oleh data-data yang dikumpulkan dan dianalisis? FSalah satu contoh penelitian dalam pengujian Teori di disiplin ilmu Sistem Informasi (yakni IS Success Theory) dengan mengukur Explanatory Power dapat dibaca di tautan berikut: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiPuvz_q8v4AhXqS2wGHdm9C0MQFnoECDsQAQ&url=https%3A%2F%2Fbiblio.ugent.be%2Fpublication%2F8556104%2Ffile%2F8653860.pdf&usg=AOvVaw2_fQ-qom-5OJGuAZNMsLHC
3. Falsifiability: Apakah teori berpotensi dapat dibuktikan SALAH atau TIDAK TERBUKTI? Falsifiability umumnya ditandai adanya penjelasan yang berlawanan dengan teori.
4. Parsimony: Seberapa simple/sederhana teori tersebut? (Semakin sedikit variabel nya atau semakin sedikit asumsi yang diambil semakin sederhana teori tersebut)

---

TINGKATAN THEORY TESTING

Tingkatan kontribusi sebuah Pengujian Teori ditunjukkan oleh 5 level arah sumbu X, yakni:

1. level terendah sebuah Theory Testing yakni membuat prediksi hanya berdasar Logika saja
2. membuat prediksi berdasarkan Temuan Masa Lalu
3. membuat prediksi berdasarkan Argumen Konsep yang ada
4. membuat prediksi berdasarkan Model/Diagram/Gambar yang ada
5. membuat prediksi berdasarkan Teori yang diuji