Menu Close

BANDWIDTH & Menghitung Kebutuhannya? Cara Sederhana Memahaminya

Tulisan ini saya buat gara-gara ada pertanyaan dari seorang Kepala Seksi Dinkominfo tentang Berapa sih sebenarnya Kebutuhan Bandwidth untuk operasional Pemerintah Kota tersebut? Kenapa sih tiap kali belanja Bandwidth dinaikkan tetap aja ‘flat’ habis terus?
Lalu dalam sebuah diskusi ringan muncul pertanyaan: “Sebenarnya kita bayar apa sih ke provider Internet?“….”Apa sih bentuk Bandwidth sesungguhnya?“..”Apakah Bandwidth salah satu komponen Sistem Informasi?

Nah, pertanyaan-pertanyaan ini menarik untuk saya tulis ulasannya secara logika berpikir sederhana.

Kata “Bandwidth” ada banyak pengertian yang berbeda-beda untuk konteks yang berbeda, yang akan saya obrolin di sini adalah “Bandwidth” dalam konteks Internet. Memahami bandwidth dan kebutuhan real bandwidth menjadi penting, apalagi bagi sebuah pemerintah kota/kabupaten karena terbukti pos belanja Bandwidth Internet rata-rata bernilai Milyaran rupiah per-tahun. Nah mari kita mulai memahaminya:

Apa itu Bandwidth?

Bandwidth adalah ukuran banyak data yang dapat ditransfer dalam satuan waktu tertentu pada medium tertentu antar 2 titik lokasi.

Semakin BESAR Bandwidth sebuah koneksi, semakin CEPAT koneksi Internet.

SATUAN Bandwidth?

Satuan Bandwidth adalah bits per second (bps).
Contoh: bandwidth sebuah koneksi Internet adalah 60 Mbps artinya koneksi Internet tersebut mampu untuk memindahkan maksimal sebanyak 60 juta bit data tiap detiknya.

BANDWIDTH” ~ analoginya seperti PIPA Air
Semakin BESAR Diameter Pipa Air (Bandwidth) semakin CEPAT dan BANYAK Air yang dapat dialirkan dalam satu waktu (Debit Air).

the-most-bathroom-sink-plumbing-diagram-bathroom-sink-drain-sink-drain-intended-for-rough-plumbing-a-bathroom-plan.jpg

Pada dasarnya, debit air yang maksimal dapat mengalir dari Penyimpan Air ke titik akhir jalur pipa air adalah Tetap. Semakin banyak KRAN yang dibuka (misal Kran Wastafel dibuka, Kran Dapur juga dibuka) maka Debit air yang akan dapat mengalir di Bak Kamar Mandi akan semakin KECIL.

Analoginya dengan Koneksi Internet: pada dasarnya saat kita berlangganan Internet, umumnya kita sudah diberi jatah maksimum koneksi, misalnya Kecepatan Maksimal DONWLOAD saya 7,85 Mbps. Artinya saya dijanjikan dapat mengunduh sebuah file dengan ukuran 7,85 mega bit (atau 0.98 mega Bytes, 1 Byte = 8 bit) dalam waktu 1 detik dengan syarat tidak ada interupsi atau penggunaan aplikasi lain yang juga sedang download pada saat yang sama. Artinya dalam 1 menit saya bisa mengunduh file dengan ukuran 60 MB atau dalam 1 jam saya bisa mengunduh file dengan ukuran 3.528 MB atau 3,5 GB yang setara ukuran DVD film 🙂 Jika pada saat yang sama di koneksi Internet rumah saya ada 2 orang (saya dan teman saya) yang mengunduh 2 file film (3,5 GB + 3,5 GB = 7 GB) maka dalam waktu 1 jam saya baru bisa mengunduh separuh dari file film saya.

BENTUK FISIK BANDWIDTH?

Sebenarnya representasi fisik Bandwidth itu yang mana sih? Kalo analoginya instalasi  pipa air di rumah, maka besar/kecil Bandwidth sama dengan besar/kecil Diameter PIPA Air yang dipasang. itu aja!
Kalo kita ingin Bandwidth nya Besar, ya pasang aja “Pipa” nya yang besar. Nah kalo di koneksi Internet, kalo pengin Koneksi Internet CEPAT maka ya Pasang aja FIBER OPTIC (mampu mengalirkan 100 Mbps hingga 100 Gbps sejauh 10 km untuk kabel singlemode, dan 100 Mbps hingga 9,92 Gbps sejauh 2 km untuk kabel multimode). Kalo pengin lebih murah namun lebih lambat ya pake UTP untuk kecepatan 10 Mbps hingga 1 Gbps sejauh 100 m.

LALU APA YANG KITA BAYAR DARI KONEKSI INTERNET?

Pada dasarnya, saat saya membayar koneksi Internet ke provider Internet (misal Telkom) saya membayar jasa Koneksi jaringan komputer yang mereka sediakan di luar jaringan rumah/kantor saya (termasuk di dalamnya Fiber Optic, server, keamanan, dll). Karena tanpa koneksi jaringan mereka maka tentu saya tidak dapat mengakses data atau informasi dari Server di luar jaringan rumah/kantor saya (misal server Google). Jadi pada dasarnya “Berlangganan Internet” adalah “Berlangganan SEWA JALAN” 🙂 Nah semakin Besar jatah JALAN yang kita sewa (Bandwidth) semakin Cepat Koneksi Internet dari & ke Jaringan rumah/kantor kita.

Data Plan = Jatah Data. Menariknya untuk nyari penghasilan lebih, Provider Internet seringkali mengenakan tarif sewa Bukan hanya berdasarkan “lebar” jalan yang kita sewa, namun juga berdasarkan Volume Data yang sudah mengalir di jalan yang kita sewa itu, yang disebut “Data Plan” atau Jatah Data maksimal yang didownload dan upload. Ibarat Jalan Raya, si Provider Internet pinter nyari duwit yakni menarik Biaya untuk “lebar Jalan” yang dia sewakan + membatasi jumlah “mobil” yang melewatinya bahkan pake Batasan Waktu lagi! 🙂 Misalnya Paket Simpati 3 GB 1 hari artinya batas maksimal data yang didownload+diupload adalah 3 GB atau maksimal 1 hari harus digunakan atau expired musti bayar lagi 🙂 Tapi banyak juga kok Provider Internet yang tidak mengenakan batasan Data yang lewat alias dengan istilah “UNLIMITED DATA”.

Dedicated vs. Up To. Trik Provider Internet lainnya adalah dengan menggunakan istilah “Up to” (misal Up to 30 Mbps) yang artinya jalan koneksi Internet yang disewakan ke kita sebenarnya digunakan bareng-bareng ama konsumen lainnya sehingga kecepatan bandwidth nya Tidak Dijamin selalu 30 Mbps, namun tergantung seberapa sibuk jalan tersebut. Memang bisa mencapai 30 Mbps sih kalo emang sepi misal tengah malam 🙂 Dengan demikian lebih stabil kecepatan koneksi Internet kita apabila kita menyewa paket DEDICATED artinya Provider Internet menjamin  lebar”jalan” khusus yang memang hanya digunakan oleh kita (tidak dipake orang lain).

BAGAIMANA MENGHITUNG KEBUTUHAN BANDWIDTH SEBUAH KANTOR?

bandwidth2

Kebutuhan bandwidth berbeda-beda untuk jaringan komputer yang berbeda. Mirip kaya’ jaringan pipa air di rumah kos, makin banyak kamar kos yang membutuhkan air dengan debit sama (makin banyak kran), makin Besar pipa jaringan air yang dibutuhkan. Dalam konteks koneksi Internet, makin banyak Pengguna yang membutuhkan Kecepatan Koneksi Internet yang sama, makin Besar Bandwidth yang dibutuhkan kantor tersebut.

Nah, dengan analogi tersebut untuk menghitung Kebutuhan Bandwith sebuah kantor maka perlu kita hitung dulu:

  1. Jumlah PC, Laptop, dan peralatan lain yang terkoneksi Internet dan kemungkinan besar secara rutin membutuhkan Download dan Upload ke koneksi Internet.
  2. Batas maksimal Bandwidth download dan upload yang diijinkan di sebuah perangkat menurut peraturan/kebijakan kantor tersebut (batas maksimal bandwidth ini juga memperhitungkan jenis dan ukuran file yang rutin ditransfer, misal apakah hanya teks/gambar/audio/video, apakah transfernya per-batch atau real time seperti data CCTV, berapa ukuran rata-rata file dan seberapa sering pengiriman pada saat yang sama)

Sehingga cara untuk memperkirakan seberapa besar kebutuhan bandwidth suatu kantor dapat dilakukan dengan perhitungan:

Bandwidth yang dibutuhkan = jumlah Perangkat (User) x batas bandwidth satu perangkat

Cara sederhana menghitung kebutuhan Bandwidth adalah dengan:
* Asumsi bahwa 1 orang staf menggunakan 1 alat terkoneksi internet
* kita kelompokkan staf di kantor tersebut berdasarkan kebutuhan bandwidth jenis tupoksi pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya:

  • Pengguna RINGAN: 50Kbps (menggunakan Internet misal hanya untuk email atau browsing)
  • Pengguna SEDANG: 80Kbps (menggunakan Internet misal untuk administrasi sistem informasi, akses sistem berbasis cloud, file gambar/video tetapi pengirimannya per-batch, unduh rutin file, dll)
  • Pengguna BERAT: 120 Kbps (menggunakan Internet rutin untuk file Besar dan Real Time misal CCTV, video conference, gambar resolusi tinggi, sistem telepon VoIP, layanan TV online, desktop sharing, dll)

(referensi: http://www.technibble.com) Tentu angka Bandwidth itu masih debatable karena dapat berbeda-beda tergantung dari aplikasi yang digunakan atau standar kualitas koneksi yang diinginkan.

Contoh Kasus: Misal di kantor saya terdapat 20 pengguna Internet (anggap staf Cleaning tidak perlu koneksi Internet 🙂 ), terdiri dari 5 orang Pengguna BERAT (misal staf monitor CCTV, staf pengiriman file Video dan Gambar), 5 orang pengguna MENENGAH (misal asisten Admin Sistem), dan 10 orang pengguna RINGAN (misal staf kantor yang hanya butuh Internet untuk akses email atau fle text lainnya). INGAT: Jangan Hitung “keinginan” staf untuk Nonton Youtube atau Download Film Gratis dari Koneksi Internet Kantor! 🙂 Maka kebutuhan Bandwidth Kantor saya adalah:

  • 5 pengguna BERAT x 120 Kbps  = 600Kbps
  • 5 pengguna MENENGAH x 80 Kbps = 400Kbps
  • 10 pengguna RINGAN x 50 Kbps = 500Kbps
  • Total Kebutuhan Bandwidth = 1500 Kbps atau 1,5 Mbps

Contoh referensi lain untuk tiap kelompok user yang berbeda dengan mempertimbangkan kompleksitas content, misalnya rekomendasi dari support.Google:

  • Pengguna RINGAN: 200 Kbps ( web browsing)
  • Pengguna SEDANG: 500 Kbps (mengakses dan mengedit dokumen Google Drive)
  • Pengguna BERAT: min. 1 Mbps (streaming video)

Jika menggunakan referensi Google ini, maka kebutuhan Bandwidth kantor saya untuk kasus di atas adalah:

  • Pengguna Berat: 5 orang x 1 Mbps = 5 Mbps
  • Pengguna Menengah: 5 orang x 500 Kbps = 2,5 Mbps
  • Pengguna Ringan: 10 orang x 200 Kbps = 2 Mbps
  • Total Kebutuhan Bandwidth = 9,5 Mbps

Sebagai perbandingan tahun 2018, Provider Internet MyRepublic menyediakan paket berlangganan dengan kecepatan Up to 30 Mbps dengan harga Rp 223.900/bulan, sementara Telkom paket Indihome Up to 10 Mbps dengan harga Rp 368.000/bulan.

Nah, sekarang bagaimana menghitung kebutuhan akses Internet untuk cakupan KOTA/KABUPATEN? Maka kita harus menghitung jumlah Kantor perangkat daerah (PD) plus Titik-Titik Layanan Internet (seperti Taman Kota, Broadband Learning Center di kelurahan-kelurahan, dll) kemudian kita hitung jumlah pengguna untuk masing-masing Kelompok di setiap lokasi tersebut. Maka akan kita peroleh perkiraan Kebutuhan Bandwidth Internet Pemerintah Kota/Kabupaten.

Sekali Lagi diingat: Jumlah Kebutuhan Bandwidth Internet untuk kebutuhan e-Government Kota/Kabupaten haruslah terbatas pada kebutuhan Internet sesuai TUPOKSI staf, BUKAN Menuruti semua kemauan staf apalagi yang tidak sesuai dengan tugas pemerintahan (seperti Nonton Youtube, download film, dll), karena apabila Bandwidth Internet berdasarkan Kemauan dan Tidak Ada aturan penggunaan Internet Kantor maka dapat dipastikan Penggunaan Internet pasti akan “Flat” di batas atas atau selalu Kekurangan berapapun Pemkot/kab menyediakan akses Internet 🙂

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by BANDWIDTH & Menghitung Kebutuhannya? Cara Sederhana Memahaminya and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *