Islam,  Renungan

Sekolah Kehidupan

Aku sangat bersyukur bisa mengenyam sekolah di Taiwan ini. Selain kondisi akademiknya yang mendukung juga ada sekolah kehidupan yang tidak bisa kudapati di sekolah formal. Ya… sekolah kehidupan yang mengajarkan betapa kerasnya hidup.

Bagiku ketika aku ke masjid, beraktifitas disana, ketemu dengan para pahlawan devisa, mendengar keluh kesah mereka, mencoba untuk membantu menenangkan hati dan memberikan saran semampuku adalah menuntut ilmu di sekolah kehidupan. Betapa beratnya perjuangan mereka dalam mencari rejeki di negeri orang disertai dengan berbagai masalah yang sedang dialami ataupun masalah yang melatarbelakangi mereka datang kesini.

Sebagian besar dari mereka adalah seorang ibu yang meninggalkan anak-anak mereka atau orang tua mereka untuk mengasuh anak-anak Taiwan ataupun orang tua di Taiwan ini. Berinteraksi dengan mereka membuatku semakin dewasa untuk bisa belajar bagaimana menyikapi kerasnya hidup. Membuatku berusaha untuk senantiasa merenung dan mencari tahu bagaimana menghadapi kerasnya kehidupan yang mana permasalahan senantiasa datang silih berganti.

Ternyata bagaimanapun juga agamalah yang bisa menyelamatkan kita, dengan aturan-aturan yang lengkap didalamnya. Kami melihat bahwa banyak masalah dan kesulitan terjadi seringkali dikarenakan karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian pada ajaran agama. 

Dalam kacamata seorang yang bergelut dengan komputer agama menurutku seperti manual dari makhluk yang bernama manusia dan alam semesta. Manual yang harus diikuti jika kita ingin segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya. Aturan-aturan yang dibuat oleh pembuat alam semesta yang mengetahui kapan sesuatu akan error atau sesuatu akan berjalan baik. Perintah dalam agama harus kita jalankan agar tidak ada masalah yang terjadi dalam laboratorium kehidupan ini. Sementara larangan adalah sesuatu yang harus kita hindari agar kita tidak mendapatkan error atau trouble dalam melaksanakan praktikum di laboratorium kehidupan ini. Tentunya agama yang berasal dari sang pencipta lah yang bisa menyelamatkan kehidupan setiap manusia di alam semesta ini.

 

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Sekolah Kehidupan and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

3 Comments

  • nRa

    entah kenapa ko’ jadi sedih baca tulisan ibu yang ini…
    “sekolah kehidupan” bagus sekali judulnya bu… sangat menyentuh.

    >yuhana:
    maaf nRa kalau tulisan ibu bikin sedih. nRa pasti juga merasa ketika berinteraksi dengan mereka. Hanya semangat mereka menuntut ilmu di pelatihan komputer atau pelatihan lainnya yang justru menjadi semangat tersendiri buat ibu. Mereka yang memiliki banyak masalah, dengan segala keterbatasan waktu ataupun aturan masih semangat menuntut ilmu, kenapa kita tidak …
    Wah akhir-akhir ini jadi yang pertama terus ya yang komen di blog ibu. 🙂 selamat-selamat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *