Hari-hariku,  Renungan

Terima Kasih, Cinta…

Terima kasih ya Allah, atas segala karuniaMu pada hambaMu yang lemah ini. Berlinang air mata ini, ketika membaca tulisan mbak Helvy Tiana Rosa di website keluarga samara http://baitijannati.wordpress.com/2007/11/12/terimakasih-cinta/ 

Teringat akan suami yang selama ini begitu tulus mencintaiku, yang memiliki kasih sayang yang sangat besar, senantiasa menyampaikan selamat tatkala aku mendapatkan kebahagiaan atau keberhasilan, yang senantiasa menghiburku tatkala aku dalam kesedihan dan kegundahan, yang senantiasa melantunkan doa-doanya untuk kesuksesanku dimanapun aku berada, sejauh apapun aku melangkah, yang senantiasa tak lupa meminta maaf ketika beliau merasa beliau khilaf, yang senantiasa berterima kasih atas setiap apa yang aku berikan sekecil apapun, yang senantiasa menyemangatiku ketika aku merasa lelah dan putus asa, yang senantiasa mengingatkanku jika aku salah melangkah untuk senantiasa menapaki jalanNya. Terima kasih cinta, terima kasih sayang, semoga Allah senantiasa meridhoi dan memberkahi rumah tangga kita dan menjaga cinta kita karenaNya, dan menguatkan ikatan cinta kita selamanya aamien.

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Terima Kasih, Cinta... and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

10 Comments

  • galih

    Wah, saya percaya kalau rindunya semakin menjadi-jadi 🙂 Abis, kalau lihat bu yuhana ama suami mesraaa banget. once upon time in TC: dijemput, cium tangan, cium kening. aih… sayang dulu belom punya kamera (benih-benih paparazi ada di saya) :mrgreen:

    >yuhana:
    Galih 😳 , ternyata dari dulu udah bakat jadi paparazi ya, iya memang sih, salah satu bentuk penghormatanku pada beliau aku selalu cium tangannya ketika berangkat dan pulang kerja

  • usmarfams

    salam kenal mbak 🙂
    jadi tambah terharu membaca tulisan ini.

    >yuhana:
    Salam kenal juga, thanks ya dah bertandang ke blogku, kalau suka nggak papa sering main 🙂

  • ulliee

    Amiiin…saya doain moga2 cpt kelar studinya Bu..biar bisa barengan lagi ama suami..Tapi saya termasuk orang yg percaya, kl sesuatu yg berat di awal, insyaallah akan terasa indah di akhirnya.. Semoga saya jg diberi kekuatan yg sama 🙂 (untung pas baca ini suami saya lagi off, kalo nggak…pasti udah berurai air mata juga hehehe…)

  • Cabe Rawit

    Ada afa ini? Ada afa? Rufanya mpok lagi studi di negeri orang atawa sebalek-na. hmm, ane jadi terenyuh, ikut merasakan kerinduan mpok ama suami. Semoga mpok, suami sekeluarga makin bahagia…

    Salam kenal dari ane…

  • Rodi

    Assalamu’alaikum Wr.Wb

    walau dah berumah tangga saya panggil mbak aja ya…..kan masih muda:).
    ucapan terimakasihnya gantian ya mbak…

    terima kasih mbak dah memposisikan kaum laki2 sebagai qowwam
    terima kasih mbak dah mndudukkan cinta pada Alloh diatas cinta segalanya
    terima kasih mbak dan menyadari bahwa manusia itu lemah dihadapanNYA
    terima kasih juga mbak dah menyadari kampung akherat tempat kembali yang abadi…..

    Apapun profesi mbak sejatinya tugas yang paling mulia dan utama sebagai ibu, pelayan, dan pengatur rumah tangga bukan yang lainnya. Akankah cinta yang telah didapatkan didunia akan kembali didapatkan kelak di akherat??? InsyaAlloh.

    wassalamu’alaikum Wr.Wb

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *