APS,  Material & Link,  Perkuliahan

Kompetensi mahasiswa yang hendak dicapai dengan APS

Pendekatan yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah pendekatan berorientasi obyek. Mata kuliah ini sangat erat kaitannya dengan mata kuliah pemrograman berorientasi obyek (PBO). Di dalam mata kuliah PBO, mahasiswa diajak mempelajari bagaimana membuat program yang berorientasi objek. Ciri utama dari pemrograman ini adalah adanya kelas yang akan diinstansiasi menjadi obyek dan perilaku serta interaksi antar obyek dapat merealisasikan satu kasus penggunaan (use case).

Setelah mengikuti perkuliahan Analisis dan Perancangan Sistem, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi berikut:

  1. mampu mengidentifikasi dan memodelkan kebutuhan pengguna
  2. mampu menganalisis permasalahan yang terjadi sebelum pembuatan/perubahan sistem
  3. mampu menghasilkan rancangan solusi yang bisa dijadikan dasar untuk konstruksi dengan pendekatan obyek
  4. mampu menggunakan iterative development dengan pendekatan objek (mampu membuat pemodelan  dengan UML dan mampu memanfaatkan case tool Object Oriented modern)

Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diajak untuk mengetahui proses bisnis dan permasalahan yang terjadi di dalam suatu organisasi. Mahasiswa juga diajak untuk memahami dan mengidentifikasi kebutuhan pengguna terhadap sistem atau yang dikenal dengan istilah kebutuhan sistem. Kebutuhan sangat berbeda dengan keinginan. Pengguna seringkali mengemukakan keinginan dibandingkan kebutuhan. Oleh karena itu, analis harus jeli menangkap kebutuhan yang sesungguhnya. Dalam kuliah RPL telah dipelajari adanya kebutuhan fungsional dan non fungsional. Kedua kebutuhan ini akan dibahas detail dalam pertemuan tersendiri.

Bagaimana cara menemukan kebutuhan? untuk menemukan kebutuhan analis harus mengetahui proses bisnis yang terjadi. Dari proses bisnis itu diidentifikasi permasalahan apa yang muncul dan kebutuhan apa yang diperlukan pengguna. Kebutuhan ini yang akan dipenuhi dengan adanya sistem baru. Tahap analisis dapat disebut sebagai problem domain, sementara untuk tahap perancangan dikatakan sebagai solution domain. Jika menggunakan pendekatan berorientasi obyek, analis dan desainer harus bisa memodelkan kebutuhan dan rancangan solusi teknis dengan UML.

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Kompetensi mahasiswa yang hendak dicapai dengan APS and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *