Hari-hariku,  Traveling

Going to Kumamoto

Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Kumamoto. Setelah tinggal 2 hari 2 malam di JICA Kyushu Center. Bagaimana perjalananku ke Kumamoto ? ini ceritanya.Pagi itu 7 Oktober 2009, pukul 10.30 JST aku keluar dar kamar 613 ke lobby untuk check out. Janjian ma Sumita San pukul 11.00. Ternyata pukul 10.45 Sumita San sudah datang. Dia langsung ke Hasuka San untuk mengecek segala sesuatunya dan mengambil petunjuk administrasi sebagai bahan briefing buatku.

Pukul 11.00 aku coba ambil uang di ATM SMBC di JICA center (uang saku dan transportasi ditransfer ke bank tersebut).ย  Ternyata ATM masih kosong, baru bisa ambil jam 11.20. Alhamdulillah setelah ambil uang untuk transportasi dll (dari Indo saya cuman bawa bekal 20 ribu yen alias 2 juta rupiah) kami berangkat ke stasiun Yahata, 500 meter dari JICA Center Kyushu. Sayang koperku berat sekali, harusnya aku nggak bawa banyak barang agar ketika pindah-pindah gampang. Sesekali Sumita San membantuku mengangkat koper ke kereta. Dari Yahata Station kami naik kereta biasa dan turun di Kuroshaki. Di Kuroshaki kami ganti kereta cepat (express train) menuju station Kumamoto. Untuk perjalanan Yahata – Kumamoto PP kami harus bayar 6400 yen. Sumita San adalah orang JICA yang ditunjuk untuk mendampingi perjalananku dari Kitakyushu ke Kumamoto. Perjalanan harus didampingi agar JICA participant tidak kesasar karena semua petunjuk menggunakan bahasa dan huruf Jepang.

Sampai di Kumamoto kami ganti Tram (Bus yang punya rel seperti kereta). Kami langsung ke hotel toyoku-inn, tempat saya menginap selama di kumamoto. Kami tiba di Hotel pukul 15.00 JST.ย  Tentang Hotel Toyoko In, ia berada di pusat kota, banyak mall, restauran dan pertokoan juga sarana hiburan disekitar hotel. Untuk kamar single harganya 5000 yen perhari(hm.. bisa dibayangin selama 1.5 bulan saya harus tinggal di hotel itu, sayang nggak boleh diminta mentahnya :P) .

Karena kamar masih harus dibersihkan terpaksa kami keluar dulu. Saya dan Sumita San pergi mencari 7-11, tempat ATM dimana saya bisa ambil uang saku. Sampai di ATM kami coba ambil uang 10 ribu yen. Di ATM selain SMBC selalu dikenakan charge 105-210 yen (10-20 ribu rupiah) sekali ambil. Usai dari ATM kami pergi ke Kumamoto University naik bus nomer 8 dari Suidojo station. Sumita San mengajariku cara bertanya apakah bus lewat universitas kumamoto apa tidak (Kumamoto Daigaku Iki masuka ?). Kami turun di kumamoto university station dan disana bertemu dengan Hakata San. Hakata San memberiku sepeda dan kuncinya untuk dipakai berkeliling ataupun jika ingin bersepeda dari hotel ke universitas.

Usai ketemu Hakata San, kami diajak ke labnya Kita Sensei. Sumita San dan Hakata San pamit dan saya diperkenalkan dengan seluruh anggota lab oleh Kita Sensei.

“Minna san, Hajimemashite (Hallo semua, apa kabar (ho do you do dalam bahasa inggris))

Watashi wa Yuhana desu, doozo Yoroshiku onengai shi masu (Nama saya Yuhana, senang sekali berkenalan dengan anda, mohon bantuannya)”

Alhamdulillah tanggapan mereka bagus-bagus. Satu persatu mereka memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris, ada yang perkenalan dengan bahasa indonesia juga ๐Ÿ™‚

Pukul 17.30 Kita Sensei mengantar saya toyoko Inn dan berjalan-jalan sekitar hotel (semacam orientasi agar kenal lingkungan). Beliau menunjukkan dimana saya bisa beli makanan, ataupun buah dan keperluan sehari-hari. Ada toko Hyaku-en yang harga barangnya berkisar 100 yen-an, Hyaku (100), en = yen.ย  Bersama dengan Keiko Sanย  kami pergi ke museum disebelah hotel Toyoko-Inn dan dinner di restoran jepang (tentunya menu ikan yang saya bisa makan)

Alhamdulillah usai jalan-jalan dan makan malam akhirnya saya bisa kembali ke hotel dan istirahat pukul 10.30. Lumayan melelahkan juga. Tgl 8 Oktober saya harus mulai ngelab (umumnya mulai jam 10 sd 16.30) untuk mendapatkan materi training ataupun mengerjakan tugas dari Kita Sensei. Semoga hari-hari di Jepang menyenangkan dan mendapat banyak ilmu yang bermanfaat amien.

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Going to Kumamoto and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

3 Comments

  • ruktin

    jadi seperti itu ya salah satu bagian dari budaya jepang :). Ditunggu cerita berikutnya bu. Di Jepang ngelab juga, sama kek di TC…semoga ilmunya tambah bermanfaat , ditunggu sharingnya di Surabaya ๐Ÿ™‚

  • arioresearch

    Nice experience..

    Ditunggu cerita2nya..

    BTW.. tulisan2nya koq hanya tentang keberangkatan2 studi..
    Tentang kehidupan di Indo.. jarang..

    ^_^

    >yuhana:
    iya yo, kalau di luar negeri khan banyak waktu kosong, kalau di indo mah seolah kekurangan waktu … he he he sok sibuk katanya ๐Ÿ˜›

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *