Baca-baca
Alhamdulillah, akhir-akhir ini hobi bacaku kambuh lagi. Dalam satu minggu, di sela-sela kesibukan thesis aku masih tergila-gila dengan novel karangan kang abik dan karangan Marwah Daud Ibrahim. Novel “Ayat-ayat Cinta” karangan kang abik (Habiburrahman El Shirazy) dan satu buku karangan Marwah Daud Ibrahim “Mengelola Hidup dan Merencanaka Masa Depan” telah aku selesaikan minggu lalu. Minggu ini novel “Ketika Cinta Bertasbih” yang ada dalam 2 seri / buku dengan masing-masing ketebalan sekitar 400-an halaman malah terselesaikan dalam 2 hari. Kenapa 3 buku itu begitu menggodaku ?
Buku pertama “Ayat-ayat Cinta” berisi muatan yang sangat bagus. Kisah tentang seorang penuntut ilmu yang kukuh mempertahankan idealismenya(Fahri), rajin dan berkerja keras akhirnya membuahkan kebahagiaan yang tiada tara. Dalam setiap aktifitasnya selalu dilandasi dengan cinta dan takut kepada Allah. Dengan perencanaan yang matang dalam setiap detail kehidupannya akhirnya ia bisa mencapai kesuksesannya. Meski takdir ditangan Allah, namun manusia harus berusaha untuk mendapatkan takdir baiknya. Dalam buku itu banyak hikmah yang aku dapatkan. Beberapa ayat Al-Quran dan hadist juga disentil didalamnya lengkap dengan penjelasannya. Dibanding dengan filmnya, aku lebih suka novelnya meski alurnya hampir sama, namun muatan yang didalamnya sedikit berbeda dan ada beberapa scenario yang berbeda.
Buku kedua “Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan” tidak kalah bagusnya. Buku ini berisi pengalaman ibu Marwah Daud bagaimana mengelola hidup dan merencanakan masa depan. Saat ini memang di negara kita sedang terpuruk, banyak yang beranggapan bahwa hidup di Indonesia sudah benar2 sulit, sult mencari kerja, sulit mengais rejeki dan lain-lain. Kesulitan-kesulitan itu sebenarnya berawal dari diri kita sendiri yang kurang bisa mengatur dan mengelola hidup, budaya malas yang kita pelihara, budaya tak mau berpikir dan budaya-budaya yang justru membahayakan diri kita. Banyak dari kita yang memiliki mimpi untuk sukses atau berhasil dalam suatu bidang/hal. Namun tak banyak yang bisa merealisasikan mimpinya karena tidak dikelola dan di rencanakan. Seringkali kita mengalir begitu saja, tanpa memiliki perancangan dan strategi dalam pencapaian mimpi-mimpi kita. Dalam buku ini dibahas dengan detail bagaimana cara mengelola hidup dan merencanakan masa depan agar mimpi-mimpi kita tercapai, juga dibahas bagaimana cara mencari peluang, mengubah hambatan menjadi peluang dan mendisiplinkan diri untuk mengikuti rencana-rencana yang telah kita rancang termasuk biography orang-orang yang berhasil mencapai mimpi-mimpi dan kesuksesannya. Buku ini begitu membuka pikiranku bahwa perencanaan dan pengelolaan hidup dengan detail hingga target harian sangat diperlukan, agar kita tidak gampang membuang-buang waktu atau bahkan bingung mau melakukan apa jika suatu pekerjaan telah selesai. Apapun profesi kita, berapapun umur kita sangat perlu untuk mengelola dan merencanakan masa depan.
Buku ketiga yang terdiri dari 2 buku “Ketika Cinta Bertasbih” tak kalah kuatnya. Dalam buku ini juga dikisahkan tentang seorang pencari ilmu “Azzam” yang harus bertanggung jawab terhadap ibu dan 3 adik perempuannya setelah ayahnya meninggal. Dia tidak pernah malu dan gengsi menjadi orang miskin, dia justru berusaha keras bagaimana bisa membiayai kuliahnya dan juga ibu serta adik-adiknya sekaligus mendidik adik-adiknya dari jauh. Kerja kerasnya dan akidah yang kuat dalam dirinya membuat ia bisa bertahan dalam kondisi apapun. Sosok yang bijaksana, tawadhu’, mudah bergaul, menghormati siapa saja, menjaga kesucian, gigih, dan haus akan ilmu, sangat layak untuk ditiru.3 buku tersebut memotivasiku untuk bermimpi dan berencana serta berusaha mencapai mimpi-mimpi itu dengan strategi dan perhitungan yang matang dan masuk akal. Semoga ilmu yang aku dapatkan dari buku-buku tersebut menjadi ilmu yang bermanfaat aamiinn.
Post Disclaimer
The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Baca-baca and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.
8 Comments
fisha17
Amiiin.. amiiin.. ngikut mbak 🙂
>yuhana:
boleh-boleh 🙂
nRa
hehe… beruntunglah orang-orang yang gemar membaca,
saya paling males bu klo disuruh baca 🙂
novel AAC aja belum tamat2… whehehe 😀
>yuhana:
Ya hobi orang khan beda-beda Nra, kayak hendra khan hobinya jeprat-jepret, ada kebahagiaan tersendiri kalau bisa jeprat-jepret dan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan khan. Nah hobi ibu dari dulu adalah baca dan nulis, jadi kalau ada bacaan entah novel, majalah, artikel, atau paper seneng aja baca, sekali kepegang pengenya langsung tamat karena penasaran kalau belum sampai habis. Hm… kadang susah juga ngendaliin, makanya hadiah yang paling aku suka adalah buku
Cabe Rawit
Bisa kumat lagi hobi bacanya gimana caranya mpok?
Tiga buku yang disebutin, semuanya belom pernah ane baca…
>yuhana:
sebenarnya hobi ini tak pernah hilang, tapi berhubung selama ini sibuk dengan kuliah dan thesis maka bacaannya lain. Nah ketika ada teman yang nawari novel ini langsung aja aku iyakan, sayang untuk dilewatkan. Bagus lho, cara betah baca adalah hayati setiap cerita atau pesan yang ingin disampaikan penulis didalamnya, jangan pangkas rasa penasaran dan kalau perlu setelah baca sarikan isinya agar kita selalu ingat hikmah apa yang kita dapatkan. Tidak semua buku atau bahan bacaan aku suka, kalau buku itu bisa meningkatkan motivasiku atau menambah pengetahuanku maka berjam-jam duduk untuk menamatkannya betah juga. Rawit mau baca?, nggak bakal nyesel kok baca 3 buku itu, mantab.
Landy
Sama saya juga suka baca dirumah saya ada lebih 300 buku 🙂
>yuhana:
Wah Lan, aku jadi ngiri, dari dulu pengen banget punya perpustakaan pribadi di rumah, semoga deh impian ini segera terbentuk aamiiin.
iamci
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Ibu .. ada sedikit usul ni,
karena Ibu hobi membaca .. bagaimana kalau menyediakan sebuah link yg me-review tentang buku-buku yang telah Ibu baca :-), Karena ada istilah ” don’t judge a book by the cover ” .. kadang ada buku yg cover.nya bagus,, tapi tidak ada isinya .. ada yang tipis & biasa-biasa saja tapi isinya .. wow, Subhanallah 🙂
Sapa tahu dapat meningkatkan minat baca yang perlahan daH mulai pudar di kalangan masyarakat 🙂 Hehe .. tentu.na di sela kesibukan Ibu dan kalau Ibu ada waktu luang .., siapa tahu dengan mengetahui plus-minus buku ..,, saya juga tertarik tuk baca juga 🙂
buat Landy .. 300 buku ?? boleh tu kalau di-review semua .. 🙂 🙂 🙂
>yuhana:
Usul yang bagus ci, cuman kadang habis baca ya gitu, disimpan di benak, apalagi kalau pas nggak punya waktu buat sekedar nulis di blog.
Pyrrho
Membaca sepertinya bukan hobi lagi, mbak. Sepertinya sudah jadi kebutuhan primer, sama seperti sandang, pangan, dan papan. 🙂 Masalahnya, sepertinya ada yang kurang dalam sehari kalau nggak membaca.
Wah, Landy masih 300, kalau saya sudah nyampe 1500-an lebih. Mulai dari novel sampai buku-buku teks profesi… 🙂
>yuhana:
Memang pyr, sebenarnya tiap hari kita akan membaca, apalagi tersambung ke internet. Baca blog, baca berita, baca ilmu baru dan lain-lain. Namun sepertinya hobi baca dalam bentuk buku atau novel menurutku juga hoby. Seringkali bagi yang tidak hoby membaca adalah sesuatu yang membosankan dan merasa terpaksa untuk melakukannya, seperti terpaksa belajar dan lain-lain.
achya
aku baru baca buku pertama, Ayat Ayat Cinta, jauh sebelum dibuat film layar lebarnya.
Itu juga karena aku ditawarin temen sebelum berniat melangsungkan niat untuk mempersunting si calon istriku.
Ntar Insya Allah baca buku 2 dan 3 nya.
>yuhana:
Hm… baca buku 2 dan 3 deh, jadi lebih semangat
Hadian
bagus2 tuh kayaknya bukunya….
Wah pakabar yu? lama gak ketemu yah……?
>yuhana:
iya yan, bagus-bagus bukunya. Gmn kabar keluarga yan, junior dah mau punya adik lagi belum?