Menu Close

Panduan Cara Berdoa yang Benar dalam Islam

Islam adalah agama yang menegakkan adab dan moral termasuk dalam hal sholat. Ada prosedur sholat yang benar yang harus dipertimbangkan oleh setiap Muslim.

Prosedur sholat yang baik dan tepat bisa menjadi hikmat doa. Oleh karena itu sangat penting bagi umat Islam untuk memperhatikan Adab dan prosedur sholat yang benar.

Bagaimana prosedur untuk berdoa baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam? Untuk menjawab ini, pertama-tama mari kita pahami apa doa itu.

Baca juga: Jakarta Amanah Lowongan Kerja Terbuka Untuk Posisi Staf Penggalangan Dana Digital, Ini Kualifikasi

Doa dalam Islam meminta atau meminta bantuan kepada Allah SWT. Tapi itu tidak berarti bahwa hanya orang yang terkena dampak bencana yang layak doa.

Sebagai seorang Muslim yang layak kita doakan meskipun itu sehat. Doa adalah elemen paling penting dalam ibadah.

Seperti kata Rasulullah melihat “doa adalah ibadah” dan “Tidak ada yang tidak mulia dalam pandangan Tuhan, selain berdoa kepadanya, kita berada dalam keadaan luas”

Baca juga: Kemungkinan bunuh diri Muslim AS lebih tinggi dari pengikut agama lain, ini adalah respons Imam California

Muslim terbaru dikutip dari koleksi doa harian Kementerian Agama Indonesia, prosedur-prosedur berikut untuk berdoa sesuai dengan ajaran Islam dan menurut contoh Nabi Muhammad:

  1. Menghadap Qibla

Dalam sholat, seorang Muslim harus menghadapi Kiblat. Ini didasarkan pada hadis “Nabi datang ke tempat Wukuf di Arafat dan dia menghadapi Qibla dan kemudian terus berdoa agar matahari tenggelam”

  1. Baca hamdalah atau pujian

Salah satu teman Nabi berkata: “Ketika Nabi Muhammad duduk di masjid, tiba-tiba seorang pria masuk, lalu dia berdoa. Setelah menyelesaikan doa, dia membaca doa, ‘Allahummaghfirlii warhamnii’.

Baca juga: Sekali lagi, penggemar mengungkapkan sikap N’golo Kante saat dia bertemu di supermarket

Jadi pada saat itu Nabi berkata, hai teman, Anda sedang terburu-buru. Jika Anda berdoa, duduk dulu dan kemudian baca pujian dengan Tuhan. Karena dia memiliki pujian, maka Anda membaca sholawat kepada saya maka hanya berdoa.

Kemudian datang orang lain setelah doa ia memuji Tuhan dan membaca doa untuk Nabi Muhammad. Setelah itu Nabi berkata, ‘Berdoalah, permintaan Anda akan dipenuhi’. “

  1. Istighfar dan Shalawat

Argumennya masih sama dengan hadits di atas mustafalan.com. Sebelum berdoa, ingin membaca Istighfar dan ucapkan Sholawat kepada Nabi. Karena itu adalah salah satu pola dalam sholat.

Juga membaca: 12 contoh frasa frasa bahasa Lampung dan artinya

  1. Berdoalah dengan suara lembut dan ketakutan

Allah SWT berkata, “Diciptakan (berdoa) kepada Tuhanmu dengan merendahkan dirinya sendiri dan suara lembut. Tentunya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan jangan melakukan kerusakan pada Bumi setelah (Allah SWT) memperbaikinya, dan berdoa Baginya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harapan (akan diberikan). Tentunya rahmat Tuhan sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik. “(qs. al a’raf: 55-56)

  1. Tentu doa akan diberikan

Selanjutnya, kita harus yakin doa sholat akan diberikan oleh Allah SWT. Ditangani dengan baik kepada Tuhan menjadi salah satu kunci dari doa yang menonjol.

Juga berbunyi: 30 kata antusiasme terhadap Covid 19 yang menyentuh benar-benar, segera berakhir

Sebagai Hadis Qudsi berikut, “Tentunya Allah ‘Azza Wa Jalla berkata: Saya akan mengambil bagian dalam prasangka pelayan saya. Dan saya selalu menemani bagaimana jika dia berdoa kepada saya”.

Salah satu hal penting yang berkaitan dengan doa adalah, kita sebagai Muslim harus menjaga diri mereka sendiri untuk menghindari semua orang yang tidak sah. Ini berarti harus selalu mengkonsumsi halal.

Dengan demikian prosedur untuk berdoa dengan benar sesuai dengan ajaran Islam dan sesuai dengan contoh utusan Allah. Semoga kita bisa mempraktikkannya di setiap doa kepada Allah SWT. Agar kita semua akan terpenuhi.

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Panduan Cara Berdoa yang Benar dalam Islam and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *