Categories
Uncategorized

Kisah Sayyidina Ali Bertemu dengan Dua Malaikat

…bersyukurlah kepada Allah SWT atas segala yang diberikan kepadamu dan memujilah kepada-Nya atas segala kebaikan yang Allah berikan kepadamu.

Mauidzoh Hasanah Ust. Nurcholis Musytari.

Pada tanggal 28 Syawwal 1441 Ust. Nurcholis Musytari dalam mauidzoh Hasanahnya dalam pengajian ASWAJA menceritakan Kisah Sayyidina Ali yang bertemu dengan dua malaikat. Kisah tersebut beliau kutib dari Kitab an-Nawadir – Karangan Syekh Ahmad Syihabudin bin Salamah al-Qalyubiy. Disebutkan bahwa hari itu, sudah tiga hari, Hasan, Husain, Harits, Ali dan Fatimah belum makan. Fatimah mempunyai kain jarik dan meminta Ali untuk menjualkannya. Lalu, ada yang membeli kain itu dengan enam dirham. Dalam perjalanan pulang, Ia bertemu seorang laki-laki yang berdiri sambil berujar, “Siapa yang ingin memberikan hutang (karena) Allah yang maha menguasai dan mencukupi?” Sayyidina Ali mendekat dan langsung memberikan enam dirham di tangannya kepada lelaki tersebut. Fatimah menangis saat mengetahui suaminya pulang dengan tangan kosong. Sayyidina Ali hanya bisa menjelaskan peristiwa secara apa adanya. “Baiklah,” kata Fatimah, tanda bahwa ia menerima keputusan dan tindakan suaminya. Sekali lagi, Sayyidina Ali bergegas keluar. Kali ini bukan untuk mencari makanan melainkan mengunjungi Rasulullah. Di tengah jalan seorang Badui yang sedang menuntun unta menyapanya, “Hai Ali, belilah unta ini dariku.” ”Aku sudah tak punya uang sepeser pun,” kata Ali. “Ah, kau bisa bayar nanti.” “Harganya berapa?” “Seratus dirham”. Sayyidina Ali sepakat membeli unta itu meskipun dengan cara hutang. Lalu Sayyidina Ali menggeret unta itu untuk menjualnya lagi. Sesaat kemudian, tanpa disangka, sepupu Nabi itu berjumpa dengan orang Badui lainnya. “Apakah unta ini kau jual?” “Benar” jawab Ali. “Dengan harga berapa kau membelinya?” “Seratus dirham?” “Saya belinya dengan keuntungan 60 dirham”, kata Badui itu. Berarti Sayyidina Ali mendapatkan 160 dirham dari badui tersebut, Ali menyetujui harga itu. Akhirnya, si Badui membayarnya kontan, dan unta pun sah menjadi tunggangan barunya. Kemudian Ali menemui seorang badui yang pertama yang memberinya hutang seekor unta. Ali hendak membayarkan utangnya. Badui itu bertanya, “Apakah kau sudah menjual unta itu, wahai Ayah Hasan?” “Ya”, jawab Ali. “Kalau begitu berikan hakku!”, ungkap badui itu. Setelah Sayyidina Ali menyerahkan seratus dirham dari hasil penjulan unta tadi kepada badui itu, Ali segara pulang kepada istrinya. Wajah Fatimah kali ini tampak berseri menunggu penjelasan Sayyidina Ali atas kejadian yang baru saja dialami, di mana sang suami mendapatkan uang 60 dirham. Fathimah bertanya, “Dari mana kau dapatkan (uang) ini”. Ali menjawab, “Saya bersedekah karena Allah dengan enam dirham. Lalu Allah SWT memberiku enam puluh dirham. Setiap satu dirham dibalas dengan sepuluh dirham”. Ali bertekad menghadap Rasulullah SAW. Saat kaki memasuki pintu masjid, sambutan hangat langsung datang dari Rasulullah. Nabi melempar senyum dan salam, lalu bertanya, “Hai Ali, kau yang akan memberiku kabar, atau aku yang akan memberimu kabar?“ “Sebaiknya Engkau, ya Rasulullah, yang memberi kabar kepadaku” “Tahukah kamu, siapa orang badui yang menjual unta kepadamu dan orang badui yang membeli unta darimu?” “Allah dan Rasul-Nya tentu lebih tahu”, sahut Ali memasrahkan jawaban. “Hai Ali! Orang yang menjual (unta) itu adalah Jibril as, dan orang yang membeli itu adalah Mikail, sedangkan unta itu adalah kendaraan Fatimah nanti pada hari kiamat,” Kata Rasulullah. Kemudian Rasulullah lanjut bersabda, “Hai Ali! Engkau diberikan tiga hal yang tidak diberikan kepada selain engkau, yaitu istri yang nantinya yang menjadi ratu wanita surga, dua putra yang nantinya menjadi kepala pemuda surga, dan mertua yang menjadi tuan para utusan Allah. Oleh karena itu, bersyukurlah kepada Allah SWT atas segala yang diberikan kepadamu dan memujilah kepada-Nya atas segala kebaikan yang Allah berikan kepadamu.

Dikutip dari : Facebook Aswaja Pandaan

Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Kisah Sayyidina Ali Bertemu dengan Dua Malaikat and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *