Menu Close

Ocean Remote Sensing: Sebuah Pengantar

Ocean Water
Ocean Water

Tiga puluh tahun terakhir, perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membantu perkembangan kemampuan satelit dalam melakukan pengamatan dan pemantauan samudra dan lapisan atmosfer yang ada diatasnya. Perkembangan yang juga terjadi dalam teknologi Komputer baikĀ  Perangkat keras maupun Perangkat lunak memungkinkan kita untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang berhasil di rekam oleh satelit. Data data dimaksud berupa distribusi global dari gelombang laut, variasi tinggi permukaan laut dan variasi arah angin. Ketersediaan data memungkinkan kita untuk melakukan pemodelan numerik, yang selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi iklim dan cuaca di masa depan, khususnya yang terkait dengan laut.

Beberapa fakta tentang lautan, yang menjadi alasan mengapa kita (sebagian dari kita) harus ada yang belajar tentang lautan dan fenomena yang terkait dengannnya:

  1. Lautan menutup sekitar 70 % dari permukaan bumi
  2. Ada sekitar 25 % vegetasi dunia yang hidup di laut
  3. 80-90 % ikan yang dikonsumsi manusia masih berasal dari laut
  4. Laut dan fenomenanya mempengaruhi iklim global.
  5. Sekitar 50 % populasi dunia menetap kota dengan jarak 50 km dari bibir pantai. Padahal kota kota ini adalah kota yang mengalami pertumbuhan sangat cepat. Keberadaaanya sangat rentan bencana alam seperti pasang air laut, sunami, badai dsb.

Pengembangan teknologi satelit untuk keperluan monitoring laut ini didorong oleh dua hal sekaligus: aspek teknologi dan aspek kepedulian sosial (societal concerns) . Aspek kepedulian sosial ini meliputi:

  1. Pertahanan dan keamanan suatu negara, terutama dari ancaman bencana alam
  2. Keselamatan operasi pelayaran dan lalu lintas perdagangan global
  3. Variasi dan perubahan iklim dan cuaca yang ekstrem
  4. Management penangkapan ikan
  5. Ekplorasi dan ekploitasi offshore gas, minyak dan mineral lainnya, serta
  6. Kesehatan publik dan kesehatan.

Keberadaan Satelit Penginderaan Jauh (inderaja), memegang peran penting untuk bisa melakukan pemantauan secara cepat dan dalam skala yang luas. Pada tahun 1970, Amerika Serikat untuk pertama kalinya meluncurkan satelit Inderaja untuk memantau laut (kita singkat aja menjadi satelit inderajala). Sejak saat itu, variabel laut yang bisa diamati meliputi Suhu Permukaan Laut (SPL/SST), distribusi dan tinggi gelombang laut, kecepatan dan arah angin, perubahan tinggi permukaan laut, konsentrasi phytoplankton, sedimen dan material yang mengapung serta perilaku es kutub.

Sebelum tahun 1800, para ilmuan masih mengandalkan observasi “langsung”, yang memerlukan biaya yang sangat besar. Misalnya dengan melakukan survei menggunakan pesawat terbang dan kapal khusus. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi, penggunaan Satelit Inderjal semakin luas, ini dikarenakan cakupan yang luas serta ketelitian spasial dan temporal yang sudah memadai.

Kesimpulannya, Teknologi Inderjal telah membantu observasi:

  1. Perubahan Iklim global
  2. Kenaikan muka air laut
  3. Oskilasi oceanografis dan atmosferis seperti: Elnino, Lanina, PDO, ENSO dan AO

untuk sementara itu dulu, tunggu cerita selanjutnya dengan judul:

Ocean Remote Sensing: fenomena permukaan laut

Referensi:
an introduction to ocean remote sensing, Seelye Martin
gambar diambil dari situs childgeo.com, tanpa ijin.
Post Disclaimer

The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Ocean Remote Sensing: Sebuah Pengantar and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *