Cari Landsat 8 atau Sentinel 2A? ini 9 Keunggulan Land Viewer

 

Hello Mr. Jaelani. We are developing a new tool to explore Landsat8 imagery. Would you like be the first one and try it before it will go public? Your professional opinion is very important for us. (EOS Data Analytics, 25 Apr 2016)

Perkenalan saya  dengan Land Viewer ( waktu itu masih bernama Landsat Viewer) dimulai dari pesan personal (Direct Message) yang dikirimkan oleh akun EOS Data Analytics @eos_da tanggal 25 April 2016 lalu. Isianya adalah seputar permintaan ujicoba dan permintaan saran terkait dengan salah satu produk EOS DA saat itu. Permintaan ini tentu saja saya sanggupi. Saya mulai mencoba beberapa fitur yang ada di http://lv.eosda.com  yang kalau itu punya dua fungsi utama: Pencarian data landsat dan Penyajian data landsat dengan kombinasi beberapa kanal yang bisa dipilih. Waktu itu saya cukup kagum dengan fasilitas ini, namun menemukan beberapa celah yang bisa dipakai sebagai alat untuk menaikkan nilai jual layanan ini. :

1. Harus ada fasilitas unduh data, tanpa perlu membuka portal utama semacam earthexplorer.com atau https://scihub.copernicus.eu/dhus/#/home . Jika ini tidak ada, orang sudah merasa cukup dengan earthexpoler atau scihub tersebut.
2. Bisa mengunduh beberapa kanal, tanpa perlu mengunduh satu paket data yang cukup besar (> 500 MB)

Selama enam bulan terakhir ini, EOS DA melakukan banyak sekali perbaikan dan penambahan fitur. Berikut 5 alasan, mengapa layanan ini sangat penting bagi kita, para pengguna data satelit Landsat 8 dan Sentinel 2A

1. Fasilitas pencarian untuk dua data satelit sekaligus, Sentinel 2 dan Landsat 8. Pada masa-masa awal, hanya tersedia untuk Landsat 8, sehingga namanya adalah Landsat Viewer. Dengan masuknya Sentinel 2, maka nama fasilitas ini berubah menjadi Land Viewer. Di contoh ini saya memilih data Sentinel 2. Sentinel 2 adalah Projek ‘Landsat’ Uni Eropa, dimana spesifikasinya sangat mirip, dengan hanya dua perbedaan mencolok: resolusi spasial multispektralnya 10 m (di Landsat 8 = 30 m) dan tidak memiliki sensor termal.

   

2. Fasilitas pencarian, bisa menggunakan peta dan juga menggunakan kata kunci tempat. Kata Kunci yang digunakan di wilayah Indonesia (saya belum mencoba negara lain) adalah nama Kabupaten. Sebagai contoh saya menggunakan data Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, INDONESIA

   

3. Pembatasan Pencarian (Filter) untuk mendapatkan data yang diinginkan dengan karakteristik dan kondisi yang kita tentukan sendiri. Filter yang ada berupa rentang waktu, tutupan awan, tinggi matahari (sun elevation) dan coverage area. Sebagai contoh, saya mencari data pada bulan januari-nopember tahun 2016, dengan tutupan awan maksimum 10%, tinggi elevasi matahari (0-90) dan coverage 100%.

   

   

   Dari filter di atas, saya hanya mendapatkan satu data sentinel 2, yang direkam tanggal 29 Juni 2016.

   

    

4. Tersedia fasilitas band combination, kita bisa mengubah kombinasi kanal langsung via browser. Secara default, kombinasi yang terbentuk adalah ‘natural color’. Jika memilih data Landsat 8, kombinasi kanal yang tersedia jauh lebih banyak dengan tambahan beberapa spectral index (NDVI dll).

   

5. Perbesaran maksimum, silahkan zoom in di gambar.
6. Penajaman citra bisa dilakukan dengan contrast stretching

   

7. Fasilitas unduh data per kanal, sesuai kebutuhan. Jika hanya perlu 3 kanal tertentu untuk membuat citra berwarna dengan band combination, tentunya kita tidak perlu unduh semua data. ini yang paling saya sukai dari Land Viewer ini.

   

8. Unduh data tanpa LOG IN !

   

9. Tambahan, anda bisa menyimpan alamat citranya dan mengirimkannya ke orang yang ada benci :D. Contohnya adalah ini http://lv.eosda.com/?lat=1.16756&lng=109.02008&z=11&s=Sentinel2&b=Red,Green,Blue&id=S2A_tile_20160629_49NBB_0&ir=324,1053,532,1293,762,1357