[Sasak.Org] Sudah lebih dari 4 bulan berlalu, sejak berita besar mengenai sebuah gunung di Lombok yang diperkirakan pernah mengguncang dunia dengan kedahsyatan letusannya. Berita yang dimuat besar besaran oleh berbagai media asing, kemudian diikuti oleh beberapa media nasional telah mengangkat nama Gunung Samalas, nama gunung yang pasti asing bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di Lombok.
Asal Usul Nama Samalas
Nama Samalas telah diperkenalkan kembali oleh seorang peneliti bernama Franck Lavigne dari Universitas Paris 1 melalui publikasi hasil penelitiannya di Proceeding of National Academy of Science of the United Stated of America. Tulisan ilmiah yang dimuat 4 september 2013 ini berjudul `Source of the great A.D. 1257 mystery eruption unveiled, Samalas volcano, Rinjani Volcanic Complex, Indonesia`.
Selama ini, Letusan Gunung Krakatau (1883) dan Gunung Tambora (1815) dianggap sebagai letusan terhebat yang pernah terjadi. Namun, hasil penelitian Franck Lavigne membuktikan bahwa gunung api Samalas di Lombok telah menghasilkan letusan yang lebih dahsyat. Gunung ini menghasilkan erupsi delapan kali lebih dahsyat dari Krakatau dan dua kali lebih besar dari Tambora. Letusan yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga Oktober 1257 menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi.
Pada kesempatan ini, saya berusaha untuk menyajikan informasi mengenai keberadaan Gunung Samalas, dimulai dari nama dan lokasinya. Untuk itu, Oktober lalu, saya menghubungi Prof Franck Lavigne untuk menanyakan asal usul nama SAMALAS. Jujur saja, walau lahir dan besar di kaki selatan Gunung Rinjani, saya sama sekali belum pernah mendengar dongeng seputar Gunung Samalas.
Dari informasi yang saya peroleh dari beliau, nama Gunung Samalas didapatkan dari Babad Lombok yang ditulis kembali oleh Lalu Wacana (1979). Buku ini diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.
Buku Babad Lombok (Lalu Wacana, 1979)
Dalam Babad Lombok tersebut, tertulis kata SAMALAS sebagai berikut:
- 274. Gunung Renjani kularat, miwah gunung samalas rakrat, balabur watu gumuruh, tibeng desa Pamatan, yata kanyut bale haling parubuh, kurambangning sagara, wong ngipun halong kang mati.
- 276. Hing jaringo hasingidan, saminya ngungsi salon darak sangaji, hakupul hana hing riku, weneh ngunsi samuliya, boroh Bandar papunba lawan pasalun, sarowok pili lan ranggiya, sambalun pajang lan sapit.
- 277. Yek nango lan pelameran, batu banda jejangkah tanah neki, duri hanare menyan batu, saher kalawan balas, batu lawang batu rentang batu cangku, samalih tiba hing tengah, brang bantun gennira ngungsi.
- 278. Hana ring pundung buwak bakang, tana’ gadang lembak babidas hiki, saweneh hana halarut, hing bumi kembang kekrang, pangadangan lawan puka hatin lungguh, saweneh kalah kang tiba, mara hing langko pajanggih.
- 279. Warnanen kang munggeng palowan, sami larut lawan ratu hing nguni, hasangidan ya riku, hingLombok goku medah, genep pitung dina punang gentuh, nulih hangumah desa, hing preneha siji-siji.
Terjemah dalam Bahasa Indonesianya :
- 274. Gunung Rinjani Longsor, dan Gunung Samalas runtuh, banjir batu gemuruh, menghancurkan Desa Pamatan, rumah-rumah rubuh dan hanyut terbawa lumpur, terapung-apung di lautan, penduduknya banyak yang mati.
- 275. Tujuh hari lamanya, gempa dahsyat meruyak bumi, terdampar di Leneng (lenek), diseret oleh batu gunung yang hanyut, manusia berlari semua, sebahagian lagi naik ke bukit.
- 276. Bersembunyi di Jeringo, semua mengungsi sisa kerabat raja, berkumpul mereka di situ, ada yang mengungsi ke Samulia, Borok, Bandar, Pepumba, dan Pasalun, Serowok, Piling, dan Ranggi, Sembalun, Pajang, dan Sapit.
- 277. DiNangan dan Palemoran, batu besar dan gelundungan tanah, duri, dan batu menyan, batu apung dan pasir, batu sedimen granit, dan batu cangku, jatuh di tengah daratan, mereka mengungsi ke Brang batun.
- 278. Ada ke Pundung, Buak, Bakang, Tana’ Bea, Lembuak, Bebidas, sebagian ada mengungsi, ke bumi Kembang, Kekrang, Pengadangan dan Puka hate-hate lungguh, sebagian ada yang sampai, datang ke Langko, Pejanggik.
- 279. Semua mengungsi dengan ratunya, berlindung mereka di situ, di Lombok tempatnya diam, genap tujuh hari gempa itu, lalu membangun desa, di tempatnya masing-masing.
Lokasi Gunung Samalas
Gunung Samalas diperkirakan berada di komplek Gunung Rinjani saat ini, dengan ketinggian 4200 m.
Lokasi Gunung Samalas (Lavigne, 2013)
Jika merujuk gambar rekonstruksi sebelum letusan ini, Lokasi Samalas berada di bagian barat segara anak.[]
bersambung…
Tulisan ini dimuat di http://www.sasak.org/kolom-komunitas/lalu-muhamad-jaelani/asal-usul-nama-gunung-samalas/03-03-2014
Post Disclaimer
The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by Asal Usul Nama Gunung Samalas and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.
Kamalasana (sanskrit) similar with Karang Asem.