Selepas tiga tahun berturut turut, berpacu dengan belajar dan belajar, akhirnya mengantarku untuk melepas seragam putih abu abu SMA. Berbeda dengan kawan kawan lainnya yang langsung mempersiapkan diri menyambut UMPTN kala itu, saya justru tidak berminat sama sekali untuk kuliah, apalagi orang tua memintaku untuk break setahun sebelum kuliah. Ya, tak lain karena tekanan akademik yang sangat keras selama SMA, dari persiapan olimpiade dan beberapa cerdas cermat yang harus diikuti serta drill soal soal fisika selama satu tahun di rumah Bu Diana membuat kondisiku menurun. Apalagi selepas kekalahan memalukan di acaraa cepat tepat MIPA tingkat provinsi itu!
Di luar perkiraan, permintaan Paman agar saya menemani adik perempuan untuk mengikuti UMPTN di Universitas Mataram, membawaku ke sebuah jalan lain. Ya, awalnya sekedar menemani daftar, itu saja. Namun adik minta ditemani ujian. Akhirnya tidak ada cara lain, selain ikut mendaftar. Waktu itu, aku masih ingat ketika nego dengan panitia UMPTN agar diberi nomor ujian berurutan dengan adik, dengan harapan bisa satu ruangan. Alhamdulillah permintaan itu dikabulkan. Ambil formulir dan pulang ke kost.
Masalah muncul ketika di formulir harus mengisi dua atau tiga jurusan. Jurusan pertama kuisi dengan jurusan yang kudengar paling susah ditembus, dengan harapan agar gagal : Kedokteran Umum UNAIR. Sementara jurusan kedua, kuisi menjelang menyerahkan formulir. Setelah bingung mau isi apa, Qadarallah, aku isi saja dengan Geodesi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Geodesi adalah nama asing bagiku, hanya satu kali bertemu dengannya tatkala sedang berkunjung ke Teknik Nuklir UGM, tidak jauh dari gedung Teknik Nuklir, kutemukan sebuah gedung sunyi dengan tulisan TEKNIK GEODESI.
Singkat cerita, setelah ikut UMPTN di hari pertama, kubisa lalui dengan sangat mudah, tingkat kesulitan soal soalnya di bawah soal soal olimpiade dan persiapan UMPTN sejak kelas dua melalui bimbingan belajar jarak jauh Gadjah Mada Neutron Jogja. Sementara, soal soal dihari kedua sebagian besar aku kosongkan, khawatir jika tembus pilihan pertama. Pasti pusing dan bingunglah orangtua dengan biaya yang sangat tinggi.
Lulus di Pilihan kedua : Teknik Geodesi
Tak ada informasi cukup tentang Geodesi, bahkan lokasi ITS saja tidak saya tahu berada di surabaya. Hal ini membuat kelabakan ditambah sebuah fakta bahwa sayalah angkatan pertama teknik geodesi ITS :(, tiga hari pertama di ITS, tak kutemukan satu orangpun yang jurusannya sama
Kuliah Geodesi angkatan pertama (di ITS) betul betul menyimpan banyak cerita, misteri dan keajaiban tersendiri. Memasuki tahun ke 3 kuliah, saya dan teman teman waktu itu, masih kesulitan untuk memahami dengan benar, Mahluk seperti apakah yang sedang kami pelajari (kala itu). Mencari di INTERNET? itu persoalan susah, hanya ada 3 rental komputer di gebang dan satu warnet (EXPRESSNET atau Globalnet) yang ada di dekat belokan Lyn O. Tentu, resikonya adalah mengantri, jika memang mau menggunakan fasilitas berbayar tersebut.
Hasilnya, sebuah perdebatan kecil, tentang arti dari “jurusan” Geodesi kala itu tak terpecahkan. Saya masih ingat, ketika ada teman dengan bercanda menjawab pertanyaan adik adik (yang sedang dikader). Apa itu Geodesi? Geodesi itu berasal dari kata Geo yang berarti bumi, dan kata Desi yang artinya Desi… ratnasari!
Ada juga pengalaman paling menjengkelkan ketika saya ikut pengkaderan sipil (PORTAL), kebetulan dapat kelompok namanya “borrow pits”, sebagai ketua regu, saya dipaksa mencari tahu arti mahluk gaib ini. Akhirnya, dengan bertekuk lutut, saya bertanya ke senior yang garangnya minta ampun. “Maaf, borrowpit itu artinya apa senior?” Jia**** ngono wae ra ngerti!, borrow iku pinjam, pit iku sepeda, borrrow pits pinjam sepeda, guo****!.
Post Disclaimer
The information contained in this post is for general information purposes only. The information is provided by ***desy, diawal berkenalan dengannya and while we endeavour to keep the information up to date and correct, we make no representations or warranties of any kind, express or implied, about the completeness, accuracy, reliability, suitability or availability with respect to the website or the information, products, services, or related graphics contained on the post for any purpose.
Borrow pit,, nice post
terimakasih
haaaaa
koplak banget oomm
ceritanya
senang nih ternyata ada juga oranag lombok yang sangat hebat dalam menulis blog
salam kenal omm
saya mahasiswa D3 Teknik Telekomunikasi di Banadung
semester 3
hehe, salam kenal balik
Aslm… Pak jen,Jaman dulu belum ada warnet proton ta di gebang?? Waktu dulu pertama kuliah (taon 2004) aja susahnya minta ampun klo maw ngenet. Gag kebayang deh klo kuliah taon ’99…
wa’alaikumsalam, warnet cuma 1 (tahun 2002), sementara 1999 rental komputer cuma 3
🙂
Baru tau pak jem..ternyata begitu ceritanya orang cerdas kayak pak hen terdampar di ***desy..
Waduh, biasa aja mbak
Maaf typo pak *jen
Hehe, tidak mengapa