IMPLEMENTASI EDS ( Electronic Resources Delivery Services Untuk Meningkatkan Aksesibilitas Sumber Elektronik di Perpustakaan ITS

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah koleksi perpustakaan dari tercetak menjadi digital. Perpustakaan perguruan tinggi kini banyak menyediakan koleksi digital seperti e-journal, e-books, dan database online. Namun, akses terhadap koleksi digital di Perpustakaan ITS masih belum optimal. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan beberapa kendala aksesibilitas koleksi digital antara lain proses otentikasi yang berulang-ulang, sulitnya penelusuran informasi, dan keterbatasan fitur pada laman akses sumber elektronik (Fatmawati, 2020).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Perpustakaan ITS perlu menerapkan layanan akses terpadu sumber elektronik atau Electronic Resources Delivery Services (EDS). EDS merupakan layanan pendistribusian koleksi digital dari berbagai penerbit yang terintegrasi dalam satu pintu akses (Lamptey, 2012). Penerapan EDS dapat meningkatkan aksesibilitas dan pemanfaatan koleksi digital perpustakaan (Hernon et al., 2019).

Tulisan ini membahas bagaimana implementasi EDS di Perpustakaan ITS dapat meningkatkan aksesibilitas sumber elektronik. Pembahasan meliputi konsep EDS, implementasi EDS di perpustakaan lain, dan desain implementasi EDS di Perpustakaan ITS.

PEMBAHASAN

Konsep Electronic Resources Delivery Services (EDS)

EDS adalah layanan akses terpadu untuk sumber elektronik dari berbagai penerbit yang memungkinkan otentikasi tunggal (single sign on) dan cross search (Pesch, 2008). EDS menyatukan metadata dari seluruh koleksi elektronik ke dalam satu indeks yang dapat dicari pemustaka.

Menurut Lamptey (2012), manfaat EDS antara lain:

Memudahkan autentikasi dengan single sign on
Memungkinkan pencarian terintegrasi (cross search)
Mempermudah akses full text dari hasil pencarian
Menyediakan fasilitas personalisasi akses pemustaka
Implementasi EDS di Perpustakaan Lain

Beberapa perpustakaan universitas telah menerapkan EDS untuk meningkatkan layanan akses sumber elektronik, seperti Yale University dan University of Huddersfield. Yale University bekerja sama dengan Ex Libris untuk implementasi EDS pada tahun 2009. Hasilnya, terjadi peningkatan signifikan traffic pada laman perpustakaan sebesar 30% dan peningkatan pemanfaatan sumber elektronik sebesar 45% (ExLibris, 2021).

Sementara University of Huddersfield mengimplementasikan EDS EBSCO Discovery Services. Survei kepuasan pemustaka menunjukkan 75% menyatakan EDS telah mempermudah akses sumber elektronik. Fitur cross search dan single sign on dinilai paling bermanfaat bagi pemustaka (Stone, Pattern, & Ramsden, 2011).

Implementasi EDS di Perpustakaan ITS

Berdasarkan studi kasus implementasi EDS di perpustakaan lain, maka Perpustakaan ITS dapat menerapkan EDS dengan tahapan sebagai berikut:

Melakukan integrasi metadata seluruh koleksi elektronik ke dalam satu indeks penelusuran
Bekerja sama dengan penyedia layanan EDS seperti EBSCO atau ExLibris
Melakukan pengaturan otentikasi single sign on melalui LDAP atau CAS
Melakukan penyesuaian tampilan antarmuka EDS
Sosialisasi dan pelatihan EDS kepada pemustaka
Melakukan evaluasi untuk pengembangan EDS selanjutnya
Dengan menerapkan EDS maka diharapkan aksesibilitas dan pemanfaatan koleksi digital Perpustakaan ITS dapat meningkat, sehingga menunjang kegiatan akademik di ITS.

KESIMPULAN

Implementasi Electronic Resources Delivery Services (EDS) dapat menjadi solusi untuk meningkatkan aksesibilitas sumber elektronik di Perpustakaan ITS. EDS memudahkan akses koleksi digital melalui fitur single sign on dan cross search. Perpustakaan ITS perlu melakukan integrasi metadata, bekerja sama dengan penyedia layanan EDS, hingga evaluasi pasca-implementasi untuk memastikan kesuksesan EDS. Penerapan EDS diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan pemanfaatan koleksi digital Perpustakaan ITS untuk mendukung kegiatan akademi