Pada era digital seperti sekarang ini, workshop menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan dalam berbagai bidang. Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, workshop pun harus beradaptasi dengan situasi yang ada. Salah satu bentuk adaptasi tersebut adalah dengan mengadakan workshop secara hybrid, yaitu kombinasi antara workshop offline dan online. Sebagai seorang MC pada hybrid workshop, saya ingin berbagi pengalaman saya dalam menjalankan tugas ini.
Sebagai MC, tugas utama saya adalah memandu jalannya acara, menjaga suasana agar tetap kondusif, dan menjembatani komunikasi antara peserta dan pembicara. Pada workshop hybrid, saya harus memastikan bahwa peserta yang hadir secara offline dan online dapat merasakan pengalaman yang sama. Hal ini tentu tidak mudah, mengingat perbedaan dalam interaksi dan komunikasi antara kedua jenis peserta.
Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah menjaga keterlibatan peserta yang hadir secara online. Dalam workshop offline, peserta dapat berinteraksi langsung dengan pembicara dan peserta lainnya. Namun, pada workshop hybrid, peserta online harus mengikuti acara melalui platform virtual. Oleh karena itu, saya harus memastikan bahwa peserta online tetap merasa terlibat dan dapat berpartisipasi dalam acara tersebut. Saya menggunakan fitur-fitur interaktif pada platform virtual, seperti polling dan chat room, untuk melibatkan peserta online dalam diskusi dan pertanyaan.
Selain itu, saya juga harus memastikan bahwa peserta offline tetap fokus dan tidak terganggu oleh peserta online. Saya berusaha untuk menjaga keseimbangan antara memberikan perhatian kepada peserta offline dan menjawab pertanyaan dari peserta online. Saya juga berkoordinasi dengan tim teknis untuk memastikan bahwa peserta online dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang terjadi di ruang workshop.
Selama menjadi MC pada hybrid workshop, saya juga belajar untuk lebih fleksibel dan adaptif. Terkadang, ada kendala teknis yang tidak dapat dihindari, seperti masalah koneksi internet atau gangguan suara. Dalam situasi seperti ini, saya harus cepat berpikir dan mencari solusi agar acara tetap berjalan lancar. Saya belajar untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi yang tidak terduga.
Pengalaman menjadi MC pada hybrid workshop memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya belajar untuk beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tantangan dengan sikap yang positif. Saya juga belajar untuk lebih memahami kebutuhan dan harapan peserta, baik yang hadir secara offline maupun online. Dalam era digital ini, kemampuan untuk menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi peserta adalah kunci kesuksesan dalam menjadi MC pada hybrid workshop.
Dalam kesimpulan, menjadi MC pada hybrid workshop adalah pengalaman yang menarik dan penuh tantangan. Saya belajar untuk menjaga keterlibatan peserta secara online, menjaga fokus peserta offline, dan tetap fleksibel dalam menghadapi kendala teknis. Pengalaman ini memberikan saya pelajaran berharga dalam beradaptasi dengan perubahan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi peserta workshop.